Perempuan Bercerita Pengalaman Mengidap Vitiligo Akibat Bleaching Rambut
JAKARTA – Seorang perempuan yang dikenal melalui media sosial TikTok berbagi pengalamannya mengenai vitiligo yang dialaminya. Nama lengkapnya adalah Renatha Devina Nathania, seorang perempuan yang mengalami kondisi kulit yang menyebabkan munculnya bercak putih di bagian dahi. Awal mula dari kondisi ini terjadi setelah ia melakukan bleaching rambut.
Berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, vitiligo adalah penyakit yang menyebabkan hilangnya pigmen kulit, sehingga terbentuk bercak-bercak putih. Kondisi ini bisa muncul pada usia apa pun, tetapi biasanya terjadi sebelum usia 30 tahun. Berikut beberapa fakta penting tentang pengalaman Renatha dengan vitiligo:
1. Awal Mula Terjadinya Vitiligo
Renatha menjelaskan bahwa kondisi vitiligo yang dialaminya dimulai dari penggunaan produk bleaching rambut. Ia mengungkapkan bahwa cairan tersebut sempat mengenai kulit bagian dahi. Hal ini menyebabkan munculnya dua titik putih di bagian dahi. “Waktu itu bleach-nya kena kulit aku, kena jidat aku, tapi nggak langsung dibersihin dan muncul dua titik putih,” katanya dalam unggahan TikToknya.
2. Awalnya Hanya Bercak Kecil
Awalnya, bercak putih yang muncul hanya berukuran kecil. Renatha mengatakan bahwa kondisi tersebut tidak menimbulkan kekhawatiran berlebihan. “Tadinya tuh cuma kecil doang,” ujarnya.
Namun, karena kurangnya penanganan yang tepat, bercak tersebut malah mulai menyebar. Hal ini menunjukkan pentingnya tindakan cepat dan benar dalam menghadapi kondisi seperti ini.
3. Kesalahan dalam Penggunaan Obat
Salah satu faktor yang memperparah kondisi vitiligo Renatha adalah kesalahan dalam menggunakan obat. Ia mengaku bahwa penggunaan obat yang tidak tepat membuat bercak putih semakin menyebar. “Jadi cuma kecil doang, tapi karena salah obat, dia jadi menyebar,” jelasnya.
4. Tidak Merasakan Sakit
Banyak orang bertanya apakah Renatha merasakan sakit akibat vitiligo yang dialaminya. Namun, ia mengklaim bahwa ia tidak merasakan nyeri atau rasa sakit sama sekali. “Ada yang nanya juga ini tuh sakit atau nggak. Sebenarnya nggak sih, nggak ada rasa sakit atau apa-apa,” kata Renatha.
Meski begitu, ia mengakui bahwa saat menggunakan krim atau obat tertentu, ia merasa sedikit hangat. Ini bisa menjadi indikasi bahwa pengobatan sedang bekerja meskipun tidak menimbulkan rasa sakit.
5. Upaya untuk Menyembuhkan
Dengan kondisi vitiligo yang dialaminya, Renatha mencoba berbagai cara untuk mengobati dan memperbaiki kondisi kulitnya. Ia menjalani treatment dengan harapan bisa memudarkan bercak putih dan mengembalikan warna kulit asli. “Aku lagi mau coba untuk treatment dan katanya itu bisa memudarkan, kayak kembaliin warna kulitnya,” ujarnya.
Ia berharap upaya yang dilakukannya dapat memberikan hasil yang maksimal dan membantunya merasa lebih percaya diri.
Pentingnya Kesadaran akan Vitiligo
Pengalaman Renatha menjadi contoh penting bagi banyak orang untuk lebih waspada terhadap penggunaan produk perawatan kulit, terutama yang mengandung bahan kimia keras seperti bleach. Selain itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan ahli medis sebelum melakukan pengobatan sendiri.
Vitiligo bukanlah penyakit yang hanya memengaruhi penampilan, tetapi juga bisa memengaruhi psikologis seseorang. Oleh karena itu, dukungan dari lingkungan dan pengobatan yang tepat sangat diperlukan. Dengan kesadaran yang lebih tinggi, masyarakat bisa lebih memahami dan mendukung para penderita vitiligo.












