Kursi Menpora Kosong, Nama-nama Kandidat Muncul
JAKARTA – Kursi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) masih kosong sejak Presiden Prabowo Subianto mencopot Dito Ariotedjo dalam reshuffle Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025).
Sejumlah nama dari berbagai latar belakang mulai muncul sebagai kandidat pengganti. Publik kini menantikan keputusan presiden untuk memilih figur yang paling kompeten dalam menjembatani aspirasi anak muda dan masa depan olahraga nasional.
Presiden Prabowo belum mengumumkan siapa yang akan mengisi posisi tersebut. Saat meninjau Sekolah Rakyat di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025), ia berseloroh kepada awak media: “Ya nanti tunggu, tunggu waktunya. Biar kalian ada semangat.” Meski begitu, masyarakat tetap waspada dan terus mengikuti perkembangan situasi ini.
Dari sisi legislatif, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian Irfani mendesak agar Presiden segera menunjuk Menpora baru. Ia menilai kekosongan jabatan selama lebih dari sepekan bukanlah situasi ideal bagi sektor kepemudaan dan olahraga. Ia menekankan pentingnya kestabilan dalam pengelolaan program-program yang berkaitan dengan generasi muda.
Berikut adalah profil enam sosok yang disebut dalam bursa calon Menpora:
1. Puteri Anetta Komarudin
Puteri Anetta Komarudin lahir di Bandung pada 21 Agustus 1993 (32 tahun). Ia merupakan anggota DPR RI dari Partai Golkar, Komisi XI. Setelah menyelesaikan pendidikan di University of Melbourne, ia masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia kategori Finance & Venture Capital.
Pengalaman legislasi dan advokasi isu kepemudaan menjadi kekuatannya. Dalam wawancara di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (10/9/2025), Puteri menekankan pentingnya figur yang memahami kebijakan dan aspirasi generasi muda. “Menpora adalah jabatan strategis yang menyentuh masa depan anak muda.”
2. Raffi Ahmad
Lahir di Bandung pada 17 Februari 1987 (38 tahun), Raffi Ahmad adalah artis, presenter, dan pengusaha. Ia juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Dalam forum kepemudaan di Jakarta Convention Center, Minggu (7/9/2025), Raffi menyampaikan visinya untuk membuka ruang bagi anak muda di berbagai sektor. “Saya ingin anak muda punya ruang untuk berkembang, bukan hanya di panggung hiburan tapi juga olahraga dan kewirausahaan.”
3. Taufik Hidayat
Taufik Hidayat lahir di Bandung pada 10 Agustus 1981 (44 tahun). Mantan atlet bulu tangkis nasional ini pernah meraih medali emas Olimpiade Athena 2004. Ia juga pernah menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga.
Dalam pidatonya di Puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) di Cibubur Youth Elite Sport Center, Jakarta Timur, Selasa (9/9/2025), Taufik menekankan nilai olahraga sebagai alat pemersatu bangsa. “Olahraga bukan hanya soal prestasi, tapi juga soal karakter dan persatuan bangsa.”
4. Moreno Soeprapto
Lahir di Jakarta pada 14 Mei 1982 (43 tahun), Moreno Soeprapto adalah mantan pembalap internasional dan anggota DPR RI dari Partai Gerindra. Ia aktif di Komisi X DPR RI, mendorong penguatan event olahraga daerah.
Dalam diskusi terbuka Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara II, Senayan, Jumat (6/9/2025), Moreno menyoroti pentingnya figur yang mampu menjembatani dunia olahraga dan kebijakan. “Olahraga dan kepemudaan harus jadi prioritas pembangunan. Kita butuh figur yang bisa menjembatani dunia atletik dan kebijakan.”
5. Mahfudin Nigara (M Nigara)
Lahir di Bandar Lampung pada 3 Januari 1958 (67 tahun), Mahfudin Nigara adalah jurnalis, pengamat olahraga senior, dan Staf Khusus Menpora bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga periode 2019–2023. Ia dikenal vokal dalam advokasi tata kelola olahraga dan reformasi sistem pembinaan atlet.
Dalam unggahan video berjudul Mencari Menpora Terbaik di kanal YouTube resminya, Senin (15/9/2025), mantan Ketua MPR Amien Rais menyebut Nigara sebagai sosok yang hidupnya didedikasikan untuk olahraga.
“Mas Nigara ini boleh dikatakan sarapannya, makan siangnya, makan malamnya itu olahraga.” Dalam wawancara terpisah dengan Poskota di Jakarta Selatan, Selasa (9/9/2025), Nigara mengingatkan bahwa jabatan Menpora bukan sekadar simbol.
“Menpora bukan panggung popularitas. Kita butuh pemimpin yang paham sistem, bukan hanya simbol.”
6. Akbar Himawan Buchari
Lahir di Medan pada 18 Oktober 1984 (41 tahun), Akbar Himawan Buchari adalah Ketua Umum BPP HIPMI. Diusulkan oleh HIPMI Jaya sebagai figur kolaboratif dan representatif anak muda. Rekam jejak membangun organisasi kepemudaan dan jejaring lintas sektor menjadi kekuatannya.
Dalam pernyataan resmi HIPMI Jaya di Jakarta, Senin (8/9/2025), Ketua HIPMI Jaya Ryan Haroen menilai Akbar sebagai figur yang mampu menjembatani aspirasi anak muda. “Akbar punya kapasitas membangun organisasi besar dan menjembatani aspirasi anak muda.”
Siapa pun yang dipilih, kursi Menpora bukan sekadar jabatan—ia adalah cermin arah bangsa dalam merawat semangat muda dan prestasi olahraga. Enam nama telah muncul, tapi teka-teki belum terjawab.
Apakah Presiden akan memilih yang populer, yang berpengalaman, atau justru sosok kejutan dari luar radar? Publik menunggu, dan waktu terus berjalan.