Akhirnya! Kereta Khusus Petani-Pedagang Beroperasi, 14 Kali Sehari dari Merak

Layanan Kereta Khusus untuk Petani dan Pedagang di Banten

JAKARTA – PT KAI Commuter bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan meluncurkan layanan baru yang diberi nama Kereta Petani dan Pedagang. Layanan ini beroperasi di lintas Rangkasbitung–Merak, dan dirancang khusus untuk mendukung aktivitas ekonomi masyarakat, terutama petani dan pedagang di wilayah Banten agar dapat lebih mudah melakukan perjalanan ke Jakarta.

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Karina Amanda, menjelaskan bahwa inovasi ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memperluas akses transportasi publik bagi seluruh lapisan masyarakat. “Layanan kereta petani dan pedagang ini merupakan inovasi transportasi yang dekat dengan kebutuhan nyata masyarakat, sekaligus terobosan terbaru dari KAI Group,” ujarnya dalam keterangan tertulis.

Desain Kereta yang Sesuai dengan Kebutuhan Pengguna

Sarana kereta yang disediakan dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna, terutama para petani dan pedagang. Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga penumpang dapat menempatkan hasil tani atau barang dagangan di depannya dengan aman. Pintu kereta juga dibuat lebih lebar untuk memudahkan keluar masuk barang bawaan. Seluruh fasilitas di dalam kereta telah sesuai dengan standar pelayanan minimum yang berlaku.

Jadwal Operasional dan Kapasitas

Kereta Petani akan melayani 14 perjalanan setiap hari menggunakan Commuter Line Merak. Setiap perjalanan memiliki kapasitas sebanyak 73 tempat duduk. Layanan ini ditujukan bagi masyarakat di Serang, Pandeglang, Lebak, dan sekitarnya, agar lebih mudah menjajarkan hasil bumi maupun dagangannya ke berbagai wilayah.

Perjalanan Commuter Line Merak tetap hanya sampai Stasiun Rangkasbitung dengan satu kelas, yaitu kelas ekonomi (K3) yang disubsidi pemerintah. Untuk petani dan pedagang yang ingin melanjutkan perjalanan ke Jakarta, mereka dapat menggunakan Commuter Line Rangkasbitung–Tanah Abang.

Namun, KAI Commuter memberlakukan pembatasan barang bawaan pada lintasan Jabodetabek. Barang bawaan dalam jumlah besar hanya diperbolehkan pada keberangkatan Commuter Line pertama dari Stasiun Rangkasbitung menuju Jakarta.

Persiapan dan Regulasi

Untuk pengoperasian dan jadwal Kereta Petani dan Pedagang, Karina menyampaikan bahwa saat ini masih dilakukan penyusunan regulasinya bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan. “Kami terus berkoordinasi dengan DJKA untuk memastikan semua aspek, baik fasilitas layanan, teknis, maupun regulasi siap, sehingga layanan ini benar-benar bisa menjadi solusi nyata bagi masyarakat,” katanya.

Manfaat dan Dampak Sosial Ekonomi

Layanan ini diharapkan mampu meningkatkan mobilitas masyarakat di wilayah Banten, terutama para petani dan pedagang yang sering kali kesulitan dalam mengangkut barang dagangan ke pasar-pasar besar di Jakarta. Dengan adanya kereta khusus ini, diharapkan dapat mengurangi biaya transportasi dan mempermudah akses pasar bagi para pelaku usaha kecil dan menengah.

Selain itu, layanan ini juga diharapkan dapat memperkuat hubungan antar daerah, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan desain yang ramah pengguna dan fasilitas yang memadai, Kereta Petani dan Pedagang diharapkan menjadi salah satu solusi transportasi yang efisien dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *