Dari pengumpulan uang yang dihimpun itu akhirnya bisa dibuatkan ponggol sebanyak 800 bungkus. Selanjutnya ponggol yang sudah siap didistribusikan ke beberapa titik lokasi yang terkena banjir.
Selain untuk masyarakat umum, tim lapangan juga berusaha menyisir korban sekiranya ada alumni Espero yang juga menjadi korban musibah banjir Brebes.
Di beberapa titik banjir ternyata ditemukan juga alumni Espero, dan bantuan pun disalurkan kepada mereka.
Selama tiga hari membagi ponggol, tim lapangan yang dikoordinir Sutrisno mampu merambah beberapa titik banjir seperti di Desa Terlangu, Pemaron, Krasak, Lengkong, Kelurahan Limbangan Kulon, Kampung Saditan, Kauman dan Kota Baru.
Jaga Kekompakan
Menurut Toci, kunci utamanya adalah jaga kekompakan dan kepercayaan sesama alumni. Karena kegiatan yang dilaksanakan para alumni SMPN 2 Brebes angkatan tahun 1984 ini, bukan kali pertama dilaksanakan.
Kegiatan serupa pernah dilakukan saat terjadi banjir tahun 2017, yang pola dan karakteristinya hampir sama dengan banjir tahun ini.