Anggota DPR RI, Goyud Soroti Pemilu 2024 adalah Pesta Demokrasi yang Brutal

Pemilu Brutal
Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Wahyudin Noor Aly (Goyud), menyoroti Pemilu 2024 yang dinilai masyarakat sebagai pemilu "brutal". (Foto: Istimewa)

BREBES – Anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Wahyudin Noor Aly (Goyud), menyoroti Pemilu 2024 yang dinilai masyarakat sebagai pemilu “brutal”. Ia mengkritik indikator keberhasilan Pemilu yang hanya diukur dari angka partisipasi di atas 80 persen.

“Kalau partisipasi di bawah 80 persen, Pemilu dianggap belum berhasil. Tapi kita harus bertanya: Apakah partisipasi itu benar-benar muncul dari kesadaran warga, atau sekadar hasil mobilisasi dan iming-iming?” tegas Goyud saat menggelar reses bersama Bawaslu RI di Grand Dian Hotel Brebes.

Politisi dapil IX Jawa Tengah ini menekankan bahwa partisipasi semu tidak mencerminkan kematangan demokrasi. “Banyak pemilih datang bukan karena kesadaran, tapi karena ada ‘sesuatu’. Ini yang harus dievaluasi,” tambahnya.

Goyud mendorong Bawaslu RI tidak hanya fokus pada pengawasan, tetapi juga berperan aktif dalam pendidikan politik masyarakat. Menurut dia, edukasi ini penting untuk membangun kesadaran pemilih, terutama pemula yang akan menjadi penentu Pemilu 2029.

“Pendidikan politik tidak hanya tugas KPU. Bawaslu juga harus terlibat. Sosialisasi seperti ini bisa menjadi awal, tetapi perlu lebih masif agar Pemilu 2029 lebih berkualitas,” ujarnya.

Ia meyakini, dengan pemahaman politik yang baik, masyarakat akan menjadi pengawas pemilu yang efektif. “Kalau pemilih berpartisipasi dengan kesadaran, mereka otomatis akan mengawasi proses demokrasi ini,” jelas Goyud.