“Kami dari Dinas Kesehatan Brebes memang belum diajak bicara oleh penyelenggara Pemilu soal ini. Tapi kami tim kesehatan telah mempersiapkan langkah antisipasi untuk pengamanan Pemilu, agar tidak ada kejadian saat Pemilu 2019,” kata Ineke.
Menurut Ineke, para perawat dan bidan desa memiliki tanggung jawab di masing-masing tempat tinggalnya. Sehingga, jika terjadi sesuatu kegawatdaruratan di TPS, maka mereka bisa segera melakukan pertolongan pertama.
Jika ada petugas TPS yang kelelahan dan perlu dirujuk, maka harus melibatkan mobil siaga yang ada di desa, bisa ya atau mungkin ambulans puskesmas. Pelayanan fasilitas kesehatan ini berjenjang, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit.
“Pelayanan ini nanti secara berjenjang. Kalau memang perlu dirujuk ke rumah sakit berarti nanti langsung ke rumah sakit tapi kalau cukup di Puskesmas ya nanti di Puskesmas,” kata dia.
“Untuk koordinator pelayanan kesehatan di sekitar TPS nanti bidan desa. Nanti pelaporannya di puskesmas. Puskesmas nanti yang mengkoordinir nakes termasuk armada ambulans,” lanjut Ineke.
Ineke menuturkan, konsep antisipasi ini akan terus dikembangkan jika ada operasional penganggaran khusus untuk pengamanan Pemilu 2024.
Respon (1)
Komentar ditutup.