Sistem Hybrid Series: Cara Kerja dan Kemungkinan Masalah yang Bisa Terjadi
Sistem hybrid series merupakan salah satu model penggerak kendaraan hybrid yang sedang populer saat ini. Dalam sistem ini, motor listrik menjadi sumber utama tenaga penggerak mobil, sementara mesin bakar hanya berfungsi sebagai pembangkit daya untuk baterai.
Hal ini membuat mobil dengan sistem hybrid series memiliki sensasi berkendara yang mirip dengan mobil listrik, yaitu lebih tenang, responsif, dan minim suara.
Salah satu contoh pabrikan yang menerapkan sistem ini adalah Nissan dengan teknologi e-Power. Selain itu, beberapa merek lain seperti Daihatsu juga menggunakan sistem serupa dalam model Rocky e-Smart.
Berbeda dengan sistem hybrid pararel yang menggabungkan kerja mesin bakar dan motor listrik secara bersamaan, hybrid series lebih fokus pada penggunaan motor listrik sebagai penggerak utama.
Apa yang Terjadi Jika Baterai Mengalami Masalah?
Bima Aristantyo, Head of Sales and Product Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI), menjelaskan bahwa mobil dengan sistem hybrid series tetap bisa berjalan meskipun baterai mengalami gangguan. Namun, akan muncul notifikasi di dashboard jika kondisi baterai sangat buruk.
“Mobil tetap bisa digunakan, tapi efisiensi penggunaan bahan bakar akan menurun karena mesin bakar harus bekerja lebih sering untuk mengisi ulang baterai,” jelas Bima.
Dalam kondisi ekstrem, mobil masih bisa berjalan dengan memanfaatkan suplai dari mesin tanpa proses pengisian baterai. Namun, situasi ini hanya diperbolehkan dalam keadaan darurat dan tidak disarankan untuk digunakan terus-menerus.
Masalah pada Inverter: Kunci Penting dalam Sistem Hybrid
Inverter merupakan komponen penting dalam kendaraan listrik dan hybrid. Fungsinya adalah mengubah arus searah (DC) dari baterai menjadi arus bolak-balik (AC) yang dibutuhkan oleh motor listrik dan komponen lainnya.
Selain itu, inverter juga berperan dalam sistem pengereman regeneratif, yang mengubah energi kinetik menjadi energi listrik untuk disimpan kembali di baterai.
Jika inverter mengalami kerusakan, maka mobil dengan sistem hybrid series tidak akan bisa berjalan sama sekali. “Inverter adalah satu-satunya pintu masuk dan keluar arus listrik antara generator, baterai, dan motor,” jelas Bima.
Kerusakan pada inverter dapat menyebabkan keseluruhan sistem tidak berfungsi, sehingga mobil tidak dapat beroperasi. Oleh karena itu, pemeliharaan dan perawatan inverter sangat penting untuk menjaga kinerja kendaraan hybrid series.
Perbedaan Sistem Hybrid Series dan Hybrid Pararel
Perbedaan utama antara hybrid series dan hybrid pararel terletak pada cara kerja komponen penggerak. Pada hybrid series, motor listrik menjadi sumber utama tenaga, sedangkan pada hybrid pararel, mesin bakar dan motor listrik bekerja bersama-sama. Contoh dari hybrid pararel adalah Toyota Innova Zenix Hybrid dan Honda CR-V.
Dengan pendekatan hybrid series, mobil cenderung lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dan memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus. Namun, sistem ini juga lebih bergantung pada kinerja baterai dan inverter.
Kesimpulan
Sistem hybrid series menawarkan keunggulan dalam efisiensi dan kenyamanan berkendara. Namun, seperti semua teknologi, ada risiko yang mungkin terjadi, terutama jika komponen seperti baterai atau inverter mengalami gangguan.
Pemahaman tentang cara kerja dan perawatan sistem hybrid series sangat penting bagi pengguna agar dapat memaksimalkan performa kendaraan serta menghindari masalah serius.