Jabar  

Balita di Sukabumi Meninggal Akibat Cacing, RSUD Ungkap Infeksi Askariasis dan Lingkungan

Kasus Tragis Balita yang Meninggal Akibat Infeksi Cacing

Seorang balita perempuan berusia 3 tahun, bernama Raya, asal Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami kematian yang sangat menyedihkan. Ia meninggal setelah menderita infeksi parah yang menyebabkan tubuhnya dipenuhi cacing. Informasi ini diungkapkan oleh pihak rumah sakit setelah proses penanganan medis terhadap anak tersebut.

Kronologi Pemindahan ke Rumah Sakit

Raya dibawa ke instalasi gawat darurat pada tanggal 13 Juli 2025 sekitar pukul 20.00 WIB. Saat tiba, kondisi balita sudah tidak sadarkan diri selama satu hari sebelumnya. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya syok atau kekurangan cairan berat yang memperburuk keadaannya.

Saat berada di IGD, terjadi momen mengejutkan ketika balita tersebut tiba-tiba mengeluarkan cacing dari hidungnya. Dari situ, tim medis mulai menduga adanya infeksi cacing gelang atau askariasis.

Diagnosis Infeksi Cacing Gelang

Setelah kondisinya sempat stabil, Raya dipindahkan ke ruang PICU untuk perawatan intensif. Pemeriksaan lanjutan menemukan bahwa tubuhnya mengalami infeksi askariasis akibat cacing gelang (Ascaris lumbricoides) yang hidup di dalam usus manusia.

Infeksi terjadi ketika telur cacing yang terdapat di tanah masuk ke tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang tidak bersih. Telur ini kemudian menetas di usus, berkembang menjadi larva, dan dapat berpindah ke organ lain melalui aliran darah, termasuk paru-paru bahkan otak. Hal ini menjelaskan mengapa pasien bisa tidak sadarkan diri hingga kondisi semakin kritis.

Cacing Menyebar hingga ke Saluran Pernapasan

Dokter menjelaskan bahwa sarang utama cacing berada di usus, namun dalam beberapa kasus cacing dapat berpindah ke paru-paru. Pada balita ini, kondisi tidak sadarkan diri membuat cacing leluasa bergerak keluar melalui saluran napas, hidung, hingga feses. Fenomena ini memperlihatkan tingkat infeksi yang sudah sangat parah.

Lingkungan Tinggal Berperan Besar

Faktor lingkungan turut memengaruhi kondisi kesehatan Raya. Diketahui keluarganya tinggal di rumah panggung sederhana dengan tanah terbuka di bagian bawah. Kondisi tersebut meningkatkan risiko terpapar telur cacing gelang yang memang banyak ditemukan di tanah.

Ahli kesehatan masyarakat menjelaskan bahwa sanitasi yang buruk, kebiasaan tidak mencuci tangan, serta kurangnya kesadaran menjaga kebersihan makanan dan minuman menjadi faktor utama penyebaran askariasis, terutama pada anak-anak.

Pentingnya Pencegahan dan Edukasi

Kasus ini menjadi peringatan serius mengenai bahaya infeksi cacing pada anak-anak. Pencegahan bisa dilakukan dengan langkah sederhana, seperti:

  • Membiasakan mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah bermain.
  • Memastikan makanan dan minuman dalam keadaan bersih dan matang.
  • Menghindari kebiasaan bermain di tanah tanpa alas kaki.
  • Memberikan obat cacing secara berkala sesuai anjuran dokter atau program pemerintah.

Pemerintah sendiri memiliki program pemberian obat cacing massal untuk anak sekolah dan balita dua kali dalam setahun. Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada dukungan orang tua dan kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.