Ragam  

Balungan Sugih: 7 Weton Luar Biasa yang Membawa Rezeki Berlimpah Menurut Primbon Jawa

Weton yang Dikatakan Membawa Rezeki Deras dalam Tradisi Jawa

JAKARTA – Dalam tradisi leluhur Jawa, setiap individu memiliki garis kehidupan yang unik sejak lahir. Salah satu aspek penting dalam memahami jalannya hidup seseorang adalah weton, yaitu kombinasi antara hari dan pasaran.

Weton dianggap sebagai peta spiritual yang mencerminkan watak, arah hidup, hingga rezeki seseorang.

Ada beberapa weton yang dikatakan memiliki balungan sugih, yakni garis keberuntungan yang kuat dalam urusan harta dan kesejahteraan. Orang-orang dengan weton ini seringkali mudah mendapatkan rezeki, jarang mengalami kesulitan, dan hidupnya selalu tampak berkecukupan.

Berikut adalah tujuh weton istimewa yang menurut primbon Jawa membawa aliran rezeki deras sepanjang hayatnya.

1. Jumat Legi

Jumat Legi dikenal sebagai simbol keberuntungan yang alami. Orang yang lahir pada hari ini memiliki aura kesejahteraan yang menarik perhatian banyak orang. Mereka pandai bergaul, mudah diterima di lingkungan mana pun, dan sering mendapatkan bantuan tanpa diminta.

Dalam dunia kerja atau bisnis, mereka seperti magnet rezeki — setiap langkahnya sering bertemu peluang baru. Bahkan saat terjatuh, mereka cepat bangkit, seolah alam semesta selalu membuka jalan baru.

2. Rabu Pahing

Rabu Pahing dikenal memiliki “getaran langit” yang kuat. Mereka termasuk orang dengan naluri tajam terhadap waktu yang tepat untuk bertindak. Banyak pengusaha sukses, pejabat, atau orang terpandang lahir di weton ini.

Mereka cerdas dalam membaca peluang dan tidak mudah tergoda oleh keserakahan. Rezekinya sering datang dari hasil kerja keras yang dihiasi keberuntungan tak terduga, seperti mendapat rezeki nomplok, warisan, atau keberhasilan di saat genting.

3. Minggu Kliwon

Minggu Kliwon memiliki aura pancer yang kuat, menjadikannya pembawa terang bagi sekitarnya. Orang dengan weton ini sering menjadi tumpuan keluarga, pemimpin di komunitas, atau tokoh yang dihormati.

Rezekinya mengalir seiring tanggung jawabnya. Semakin besar niatnya menolong orang lain, semakin deras pula berkah yang datang. Dalam dunia usaha, mereka kerap menjadi pionir ide besar yang mendatangkan hasil melimpah.

4. Kamis Wage

Kamis Wage termasuk weton balungan sugih karena hampir setiap usahanya menghasilkan hasil nyata. Mereka memiliki “tangan dingin” — apapun yang disentuh bisa berubah menjadi sumber rezeki.

Orangnya pekerja keras, sabar, dan pandai menahan diri. Mereka juga dikenal tidak boros, sehingga kekayaan mereka terus bertumbuh. Tidak heran banyak yang akhirnya menjadi dermawan besar di kampung halamannya.

5. Selasa Pon

Selasa Pon memiliki unsur api dan tanah yang kuat, melambangkan semangat dan kestabilan. Orang dengan weton ini pandai memimpin dan memiliki naluri bisnis alami. Mereka cepat menangkap perubahan zaman dan jarang salah langkah.

Keberuntungan mereka tidak datang seketika, tetapi tumbuh dari kerja keras dan konsistensi. Begitu mencapai puncak, rezekinya seperti sungai yang tak pernah surut — terus mengalir bahkan ketika mereka beristirahat.

6. Sabtu Pahing

Sabtu Pahing dikenal memiliki pangruwating rezeki, atau kemampuan untuk mengubah nasib dari biasa menjadi luar biasa. Mereka sangat karismatik, punya daya tarik besar dalam hal keuangan dan hubungan sosial.

Sering kali, orang Sabtu Pahing mendapat keberuntungan dari koneksi yang tak disangka. Mereka mudah dipercaya, sehingga banyak peluang datang tanpa perlu dicari. Dalam primbon, weton ini disebut membawa rezeki “ngocor deras” seperti air dari sumber pegunungan.

7. Senin Legi

Senin Legi merupakan weton yang rezekinya “mapan” dan penuh keberkahan rumah tangga. Orang yang lahir di weton ini biasanya mudah mendapatkan kenyamanan hidup, memiliki keluarga harmonis, dan rumah yang selalu “hidup” dengan kebahagiaan.

Primbon menyebut Senin Legi sebagai weton dengan “pangestu omah sugih” — artinya, rezeki mereka sering datang dari arah rumah sendiri: usaha keluarga, kerja rumahan, atau investasi jangka panjang.

Kesimpulan: Balungan Sugih, Rahasia Hidup yang Tak Sekadar Uang

Tujuh weton di atas menunjukkan bahwa balungan sugih bukan hanya soal nasib baik, melainkan juga hasil dari keselarasan antara hati, kerja keras, dan karma baik.

Leluhur Jawa percaya, rezeki mengocor deras bukan karena semata-mata lahir di hari tertentu, melainkan karena orang itu mampu menjaga keseimbangan antara laku lahir (usaha) dan laku batin (keikhlasan).

Hidup yang berkah bukanlah hidup tanpa tantangan, tetapi hidup yang mampu menarik rezeki dari setiap ujian. Maka, siapapun wetonmu, pelajarilah pesan dari tujuh weton istimewa ini: bekerjalah dengan niat baik, hidup dengan hati bersih, dan rezeki akan mencari jalan pulang kepadamu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *