Perubahan Biaya Layanan Tabungan di Beberapa Bank
JAKARTA – Di tengah tren suku bunga acuan yang terus menurun dan inflasi yang masih berada di bawah target, sejumlah bank di Indonesia justru memutuskan untuk menaikkan biaya layanan produk tabungan.
Hal ini menjadi perhatian khusus bagi nasabah yang mengharapkan penghematan dalam pengelolaan keuangan mereka.
Salah satu bank yang melakukan penyesuaian adalah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga). Mulai 1 Oktober 2025, biaya tabungan rupiah, baik konvensional maupun syariah, akan mengalami penyesuaian.
Penyesuaian ini mencakup berbagai jenis biaya seperti transfer, gagal debet, penalti, serta biaya administrasi lainnya.
Untuk produk OCTO Savers dan OCTO Savers+, tarif transfer antarbank ditetapkan sebesar Rp6.500 per transaksi secara online, Rp2.900 melalui SKN, dan Rp25.000 via RTGS.
Sebelumnya, nasabah bisa menikmati fasilitas bebas biaya hingga 20 kali per bulan dengan syarat saldo minimum tertentu.
Sementara itu, untuk produk GOAL Savers, biaya gagal debet harian dan mingguan tetap gratis. Namun, biaya tunggakan bulanan naik dari Rp2.500 menjadi Rp5.000.
Penalti penutupan rekening sebelum jatuh tempo juga meningkat khusus untuk tabungan syariah, dari Rp50.000 menjadi Rp100.000, sedangkan untuk tabungan konvensional tetap 2% dari saldo akhir.
Selain itu, CIMB Niaga juga menaikkan biaya rekening dormant bulanan dari Rp5.000 menjadi Rp15.000, serta biaya cetak rekening (statement CASA) dari Rp15.000 menjadi Rp20.000.
Dalam hal ini, Trioksa Siahaan, Vice President LPPI, menyatakan bahwa pertumbuhan biaya ini salah satunya karena bank ingin meningkatkan pendapatan nonbunga.
Namun, sisi negatifnya, nasabah bisa makin terbebani, apalagi jika kenaikan biaya belum diketahui atau disetujui nasabah.
Pengamat perbankan Moch Amin Nurdin menilai langkah ini dilakukan bank untuk mencari tambahan pendapatan sebelum menurunkan bunga deposito. Menurutnya, bank mencari other income dulu sebelum menurunkan suku bunga.
Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan menegaskan bahwa penyesuaian ini dilakukan sesuai praktik pasar. “Ini berdasarkan benchmark market, sekaligus untuk mendorong nasabah lebih aktif bertransaksi digital,” jelas Lani.
Tidak hanya CIMB Niaga, PT Bank Danamon Indonesia Tbk juga melakukan penyesuaian biaya cetak rekening tabungan sejak Juni 2024. Biaya cetak rekening dalam rupiah naik dari Rp10.000 menjadi Rp25.000 per rekening.
Untuk rekening valas, kenaikan berlaku merata, misalnya USD dari 0,8 dolar menjadi 3 dolar, SGD dari 1 dolar Singapura menjadi 3 dolar, hingga JPY dari 85 yen menjadi 250 yen.
Berbeda dengan keduanya, PT Bank KB Indonesia Tbk (KB Bank) menegaskan masih memberi sejumlah layanan gratis sebagai strategi menarik nasabah. “Sejumlah layanan kami gratiskan sebagai bagian dari komitmen menghadirkan solusi terbaik,” ujar Robby Mondong, Wakil Direktur KB Bank.
Meski begitu, KB Bank tetap mengenakan biaya tertentu, seperti rekening pasif (dormant) Rp2.000 per bulan, saldo di bawah minimum Rp2.000, serta biaya penutupan rekening Rp20.000. Sementara penggantian buku tabungan masih gratis.