Bisnis  

BlackRock dan Vanguard Kuasai Saham Astra di Tengah Kenaikan Harga

Saham Astra International Tbk. (ASII) Terus Menarik Perhatian Investor Asing

JAKARTA – Saham PT Astra International Tbk. (ASII) kembali menjadi perhatian investor asing di tengah tren penguatan harga sahamnya pada kuartal III/2025.

Beberapa manajer investasi global, termasuk BlackRock dan Vanguard, tercatat memperkuat kepemilikan saham mereka di ASII. Hal ini mencerminkan optimisme yang terus meningkat terhadap prospek emiten otomotif tersebut.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham ASII mengalami kenaikan sebesar 9,95% atau 500 poin pada perdagangan kemarin, Selasa (19/8/2025). Harga saham ASII ditutup di level Rp5.525 per lembar.

Dalam sebulan terakhir, harga saham ASII telah menguat 16,32%, sementara dalam tahun berjalan (year to date/ytd) mencatat kenaikan sebesar 12,76%.

Selain itu, nilai beli bersih atau net buy dari investor asing di saham ASII mencapai Rp853 miliar pada perdagangan kemarin, menjadi yang tertinggi dibandingkan saham lainnya.

Dalam sebulan terakhir, net buy asing di saham ASII mencapai Rp1,95 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa investor asing semakin percaya terhadap potensi pertumbuhan ASII.

Peningkatan Kepemilikan oleh Investor Global

Berdasarkan data Bloomberg Terminal, BlackRock telah menambah kepemilikan saham ASII sebanyak 14,08 juta lembar sepanjang kuartal III/2025. Saat ini, kepemilikan saham ASII oleh BlackRock mencapai 990,15 juta lembar. Sebelumnya, kepemilikan BlackRock di ASII pada kuartal II/2025 adalah 976,06 juta lembar.

Vanguard, sebagai salah satu pemegang saham asing terbesar ASII, juga memperkuat posisinya. Vanguard menambah kepemilikan saham ASII sebanyak 3,73 juta lembar selama kuartal III/2025.

Kepemilikan saham ASII oleh Vanguard kini mencapai 988,33 juta lembar. Pada kuartal II/2025, Vanguard memiliki kepemilikan saham sebesar 984,59 juta lembar.

Selain BlackRock dan Vanguard, Invesco juga memperluas kepemilikan saham ASII sebesar 18,44 juta lembar pada Juli dan Agustus 2025. Sementara itu, Credit Agricole Group juga menambah kepemilikan saham ASII sebanyak 3,46 juta lembar selama periode yang sama.

Kinerja Keuangan yang Menurun Tapi Propektif

Meskipun saham ASII terus menguat, kinerja laba terbaru emiten ini mengalami penurunan. Berdasarkan laporan keuangan, ASII mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp15,51 triliun pada semester I/2025, turun 2,15% secara tahunan (year on year/yoy).

Penurunan laba disebabkan oleh kinerja segmen usaha otomotif yang lesu. Kontribusi laba terbesar ASII dari segmen otomotif turun 8% yoy menjadi Rp5,3 triliun. Hal ini mencerminkan penurunan volume penjualan di tengah pasar otomotif nasional yang sedang melemah.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil wholesales pada semester I/2025 turun 8,6% yoy menjadi 374.740 unit. Penjualan ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit.

Analis Optimis dengan Prospek Jangka Panjang

Meski demikian, beberapa analis tetap optimis terhadap prospek ASII. Akhmad Nurcahyadi dari KB Valbury Sekuritas menyatakan bahwa gerak saham ASII dalam sebulan terakhir didorong oleh GIIAS 2025. Pameran otomotif besar ini berhasil meningkatkan penjualan mobil sebesar 12% dibandingkan tahun lalu.

Paulina Margareta dari Maybank Sekuritas juga memberikan rekomendasi buy untuk ASII, didorong oleh valuasi yang menarik dan imbal hasil dividen yang tinggi.

Meskipun ada kekhawatiran terkait pertumbuhan laba dan persaingan mobil, ia yakin bahwa portofolio yang terdiversifikasi dan fokus pada domestik membuat ASII menjadi opsi defensif yang baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *