Bocor! Mengapa Eduardo Perez Pilih Gali Freitas Saat Persebaya Kalah dari Persija

Persebaya Surabaya Kehilangan Poin dalam Laga Kontra Persija Jakarta

JAKARTA – Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, akhirnya memberikan penjelasan mengenai keputusan yang diambil dalam pertandingan melawan Persija Jakarta. Ia menjelaskan bahwa rotasi pemain yang dilakukan, termasuk mencadangkan Gali Freitas, murni berdasarkan hasil evaluasi selama sesi latihan.

Menurut Perez, setiap pemain diberi kesempatan yang sama dalam menilai performa sebelum laga besar tersebut. Perez menegaskan bahwa keputusan untuk menurunkan atau mencadangkan pemain didasarkan pada kebutuhan taktik dan kesiapan fisik, bukan faktor eksternal lainnya.

Meski laga ini menjadi pukulan bagi Persebaya Surabaya yang sebelumnya tampil cukup menjanjikan, ia tetap percaya bahwa kekalahan ini bisa menjadi pelajaran penting.

Dalam pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Green Force gagal menunjukkan ketajaman dan konsistensi permainan yang selama ini mereka banggakan. Meskipun kedua tim memiliki peluang serupa, detail kecil dalam permainan justru menjadi pembeda yang membuat Persebaya Surabaya harus menerima hasil negatif.

“Kadang hasil pertandingan ditentukan oleh situasi seperti bola mati, penalti, atau satu tembakan. Kami tahu apa yang harus diperbaiki,” ujar Perez.

Ia mengakui bahwa tim tampil baik di awal pertandingan, tetapi kehilangan fokus setelah kebobolan dua gol. Hal ini menyebabkan permainan menjadi sulit dikendalikan dan arah serangan mudah dibaca lawan.

Bagi Perez, kekalahan ini bukan soal kualitas pemain, melainkan bagaimana tim mengelola momen krusial di tengah tekanan. Ia menekankan pentingnya kedewasaan taktik dan disiplin dalam menjaga konsentrasi sepanjang 90 menit.

“Ini pertandingan antara dua tim yang sama-sama ingin menang. Tapi kemenangan sering ditentukan oleh detail kecil.”

Meski kecewa, Perez meminta para pemain untuk segera melupakan hasil negatif dan fokus pada pertandingan berikutnya. Ia menegaskan bahwa Persebaya Surabaya harus bangkit dan menjaga semangat positif demi memperbaiki posisi di klasemen Super League.

“Sekarang kami harus kembali bersatu. Hari ini kami sedih karena tidak bisa memberikan kemenangan kepada suporter, tapi mulai besok kami harus berpikir positif dan bekerja keras untuk pertandingan selanjutnya.”

Keputusan rotasi pemain, termasuk mencadangkan Gali Freitas, sempat menjadi sorotan di kalangan suporter. Banyak yang berpendapat bahwa winger asal Timor Leste itu seharusnya tampil sejak awal karena kecepatannya sering menjadi senjata andalan Persebaya Surabaya.

Namun, Perez memiliki pandangan berbeda. Ia menjelaskan bahwa setiap pemain perlu berada dalam kondisi terbaik, dan keputusan mencadangkan Gali bukan bentuk hukuman, melainkan strategi yang disesuaikan dengan kebutuhan tim.

Gali Freitas telah tampil dalam tujuh pertandingan musim ini dengan torehan satu gol dan satu assist dari total 239 menit bermain. Ia dikenal cepat, eksplosif, dan berani menantang bek lawan dengan dribel khasnya dari sisi kiri lapangan.

Performanya sempat menjadi sorotan karena kontribusinya mengangkat permainan Persebaya Surabaya di beberapa laga sebelumnya. Namun, evaluasi sesi latihan dan kebutuhan taktis membuat Perez memilih untuk memberinya waktu istirahat dalam laga krusial melawan Persija.

Sementara itu, pemain belakang Persebaya Surabaya, Leo Lelis, menilai kekalahan ini sebagai pelajaran penting bagi seluruh tim. Ia mengakui pertandingan melawan Persija berlangsung dengan intensitas tinggi dan menuntut konsentrasi penuh sejak awal.

“Kami kurang beruntung hari ini karena tidak bisa membawa tiga poin pulang,” ujar Lelis. Ia menambahkan bahwa para pemain tidak terlalu memikirkan komentar dari luar lapangan dan hanya fokus menjalankan instruksi pelatih.

Kini, fokus Persebaya Surabaya adalah memperbaiki detail kecil yang kerap menjadi penyebab kehilangan poin. Perez dan tim pelatih berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh agar Green Force bisa tampil lebih konsisten di laga berikutnya.

Kekalahan dari Persija menjadi alarm bagi Persebaya Surabaya untuk tidak terlena dan segera menemukan kembali ritme permainan terbaiknya. Perez yakin dengan kerja keras, disiplin, dan semangat kebersamaan, timnya akan segera bangkit dan kembali memuaskan Bonek.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *