BPBD-PMI Kota Tegal Kirim Bantuan Logistik dan Relawan ke Cilacap dan Banjarnegara

Bantuan Bencana Longsor Cilacap dan Banjarnegara
Bantuan logistik dan relawan untuk korban tanah longsor Cilacap dan Banjarnegara dilepas Sekda Kota Tegal drg. Agus Dwi Sulistyantono di Markas PMI Kota Tegal. (Foto: Istimewa)

TEGAL – Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal menyalurkan bantuan logistik untuk warga terdampak bencana tanah longsor di Kabupaten Cilacap dan Banjarnegara.

Bantuan logistik dan relawan dilepas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal drg. Agus Dwi Sulistyantono yang sekaligus Ketua PMI di Markas PMI di Jalan Aiptu KS. Tubun No. 8 Kota Tegal, Senin (16/11/2025).

“Kita kirim sumber daya manusia dan logistik untuk saudara kita yang terdampak bencana di Cilacap dan Banjarnegara. Intruksi dari Pak Wali Kota bergerak dan berkoordinasi dengan berbagai stakeholder yang menangani agar sesuai dengan tahapan yang diperlukan,” kata Agus Dwi.

Agus Dwi mengungkapkan bantuan logistik dari BPBD dan PMI di antaranya ratusan kilogram beras, kasur lipat, sandang, mi instan, minyak goreng dan bantuan logistik lainnya.

“Termasuk ambulans dan perangkatnya. Termasuk driver dan relawan. Kita berharap bencana tidak sampai menjalar ke wilayah lain,” kata Agus Dwi yang juga menyampaikan duka mendalam terhadap warga yang terdampak bencana tanah longsor.

Seperti diketahui, bencana tanah longsor terjadi dalam selang waktu beberapa hari. Longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah terjadi pada Kamis (13/11/2025).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (17/11/2025) pukul 11.00 WIB mencatat 16 warga dilaporkan tewas dan 7 orang dilaporkan masih hilang.

Sedangkan bencana tanah longsor yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah terjadi pada Minggu (16/11/2025).

Data BPBD Banjarnegara hingga Senin (17/11/2025) siang pukul 11.23 WIB mencatat ada 2 korban tewas, 27 warga diduga hilang, dan 876 jiwa yang mengungsi.

Hingga Senin (17/11/2025) tim gabungan masih berusaha mencari puluhan warga hilang yang diduga tertimbun material longsor di dua lokasi tersebut.