Profesionalisme yang Menginspirasi: Christine Hakim dalam Syuting Film Sukma
JAKARTA – Christine Hakim, salah satu aktris senior terkemuka di Indonesia, kembali menunjukkan sikap profesional dan tanggung jawab yang luar biasa. Saat menjalani proses syuting film horor berjudul Sukma, ia mengalami kejadian tak terduga yang cukup serius.
Dalam peristiwa tersebut, Christine Hakim terkena air panas mendidih yang menyebabkan luka melepuh pada bagian tubuhnya.
Kejadian ini diungkap melalui sebuah podcast YouTube bernama CURHAT BANG Denny Sumargo, yang memanggil Baim Wong sebagai sutradara, produser sekaligus penulis skenario untuk film Sukma.
Dalam wawancara tersebut, Baim menceritakan detail kejadian yang menimpa Christine Hakim dan memberikan apresiasi terhadap keteguhan hatinya.
Baim mengakui awalnya merasa khawatir saat harus bekerja dengan Christine Hakim. Ia mengira bahwa seorang aktris berpengalaman seperti Christine akan sulit diarahkan.
Namun, ternyata hal itu justru bertolak belakang. Christine Hakim menunjukkan disiplin tinggi dan selalu siap menerima arahan dari sutradara.
Peristiwa bermula ketika Christine sedang beristirahat di tengah proses syuting. Saat sedang menyiapkan air panas, tiba-tiba air tersebut tumpah dan mengenai bagian dada hingga perutnya.
Akibatnya, kulit Christine mengalami luka melepuh yang cukup parah. Meski rasa sakit sangat hebat, ia tidak langsung memberi tahu Baim di lokasi. Christine memilih diam dan meminta kru lainnya tidak memberi tahu Baim agar proses produksi tetap berjalan lancar.
Keesokan harinya, Baim baru mengetahui kondisi sebenarnya. Meskipun sedang dilapisi perban, Christine Hakim tetap hadir di depan kamera dengan penuh profesionalisme. Bahkan, dalam trailer film Sukma, samar-samar terlihat balutan putih di balik busana yang dikenakannya.
Menurut Baim, sikap Christine Hakim adalah contoh nyata dari profesionalisme di dunia perfilman. Tidak banyak aktor atau aktris yang bisa menahan rasa sakit besar dan tetap bekerja dengan baik. Baim mengakui bahwa Christine Hakim memiliki dedikasi yang luar biasa sebagai seorang seniman.
Christine Hakim sendiri mengatakan bahwa ia tidak ingin menjadi penghambat jalannya produksi. Baginya, tanggung jawab sebagai pemain harus dituntaskan terlebih dahulu. Setelah proses syuting selesai, barulah ia berencana menjalani perawatan medis.
Sikap Christine Hakim ini menunjukkan betapa pentingnya kesadaran akan tanggung jawab dan komitmen dalam pekerjaan. Baim menilai bahwa Christine Hakim bukan hanya berbakat, tetapi juga sosok yang penuh tanggung jawab dan konsisten dalam menjalankan tugasnya.
Dengan sikap profesional yang ditunjukkan Christine Hakim, kehadirannya dalam film Sukma diharapkan membawa makna lebih. Film ini bukan hanya sekedar tontonan horor yang menegangkan, tetapi juga menjadi bukti nyata semangat dan kerja keras para pemeran film di balik layar.
Kehadiran Christine Hakim menjadi inspirasi bagi para seniman muda yang ingin menunjukkan profesionalisme dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan.