Kendati demikian, Taj Yasin menekankan pentingnya tata kelola yang inklusif dan berkelanjutan dari pengelolaan instalasi desalinasi tersebut.
Ia berharap, pemasukan yang diperoleh dari instalasi ini, harus ada yang disisihkan untuk keperluan pembangunan desa, termasuk perawatan alat desalinasi. “Ini harus dikelola. Masyarakat terdampak jangan hanya separuh, semuanya harus merata,” pesannya.
Taj Yasin menegaskan, program desalinasi akan terus berlanjut ke wilayah pesisir lainnya. “Di Jawa Tengah sudah dua kita anjurkan, dan kita masih ada lagi nanti di Kabupaten Demak, Pati. Dan untuk di tahun depan, kita akan berlanjut lagi di daerah-daerah pesisir seperti di Brebes ini,” ucapnya.
Kepala Desa Randusanga Kulon, Afan Setiono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Pemprov Jateng atas bantuan desalinasi ini. Ia menjelaskan, air hasil desalinasi mulai dibagikan kepada warga secara gratis sebulan ke depan.
“Dengan adanya desalinasi ini, telah dihibahkan ke SPAM kami yang sudah dibentuk. Untuk satu bulan kami gratiskan untuk masyarakat, khususnya masyarakat Desa Randusanga Kulon,” tuturnya.
Saat ini, kata Afan, satu kepala keluarga mendapat bagian satu jerigen. Jumlah kepala keluarga di desa tersebut sekitar 2.685. Karena desalinasi itu juga bahan bakunya dari air payau menjadi air RO (reverse osmosis), maka ini sehat.
“Dengan 4.000 liter atau 2.000 jerigen, nanti masyarakat ikut merasakan semuanya. Kami siap mengelola dan nantinya dijual dengan harga untuk operasional saja,” tambahnya.
Beranda
Headline
Desalinasi Undip Ubah Air Laut Jadi Air Minum RO, Atasi Kesulitan Air Bersih di Randusanga Brebes
Desalinasi Undip Ubah Air Laut Jadi Air Minum RO, Atasi Kesulitan Air Bersih di Randusanga Brebes

Baca Juga
Rekomendasi untuk kamu

Gerakan ini diyakini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir, terutama para nelayan. “Kalau…