Pentingnya Kecerdasan Emosional dalam Proses Toilet Training Anak
Mengajarkan anak menggunakan toilet sendiri merupakan langkah penting dalam proses perkembangan menuju kemandirian. Tujuan utamanya adalah agar si kecil dapat buang air dengan cara yang aman dan nyaman.
Namun, proses ini tidak bisa dilakukan secara instan dan memerlukan waktu serta pendampingan dari orang tua. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membimbing dan mendampingi anak selama tahap ini.
Dengan latihan rutin dan kesabaran, anak akan semakin terbiasa dan percaya diri untuk mencoba sendiri. Seiring berjalannya waktu, ia pun mampu pergi ke toilet tanpa harus ditemani setiap kali. Proses ini membutuhkan kesiapan fisik maupun mental dari anak, termasuk kemampuan untuk mengatur emosi dan memahami situasi sekitarnya.
Pengaruh Kecerdasan Emosional pada Keberhasilan Toilet Training
Kecerdasan emosional memiliki peran besar dalam keberhasilan toilet training. Dalam hal ini, kecerdasan sosial emosional mencakup kemampuan anak untuk mengatur emosi, menempatkan diri dengan baik, serta memahami situasi di sekitarnya.
Misalnya, jika anak sedang ingin buang air kecil di tempat umum, kecerdasan emosional membuatnya sadar bahwa ia harus menahan diri hingga sampai ke toilet.
Hal ini menunjukkan bahwa kematangan sosial emosional anak memengaruhi kemampuannya untuk memahami aturan dan norma lingkungan sekitarnya. Anak yang memiliki kecerdasan emosional yang baik lebih mudah memahami pentingnya menjaga kebersihan dan menghormati ruang publik.
Profil Dokter Spesialis Anak
Dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A adalah dokter spesialis anak yang juga aktif sebagai dosen atau staf pengajar di RS UNS Sukoharjo. Ia berpraktik di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.
Selain itu, ia juga aktif dalam berbagai pelatihan dan penelitian medis, seperti Pediatric Fundamental Critical Care Support (PFCCS) dan Resusitasi Neonatus, yang meningkatkan kompetensi dan wawasan dalam bidang pediatri.
Dedikasi dan keahliannya telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Juara Favorit I Duta Bahasa Jawa Tengah dan Juara I Lomba Debat Inggris antar Fakultas Kedokteran Se-Jawa Bali. Selain itu, ia juga aktif dalam menulis dan meneliti, dengan beberapa karyanya diterbitkan dalam jurnal medis.
Pengalaman Kerja yang Beragam
Dr. Aisya memiliki pengalaman kerja yang luas dan beragam, mulai dari menjadi asisten dosen di Fakultas Kedokteran UNS hingga menjadi dokter intern di berbagai rumah sakit dan puskesmas. Beberapa posisi penting yang pernah ia lakukan antara lain:
- Asisten Dosen / Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UNS (2013 – 2014)
- Asisten Penelitian Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM – FK UI Jakarta (2016)
- Dokter Internship di RSUD Pandanarang Boyolali (2016-2017)
- Dokter Internship di Puskesmas Boyolali II (2016-2017)
- Dokter Umum di Klinik Kimia Farma Adi Sucipto (2017-2018)
- Dokter on call PMI Surakarta (2016-2017)
- Dokter Umum di IGD RS UNS (2018)
- Dokter Umum di IGD RS Triharsi Surakarta (2018)
- Dokter PPDS KSM Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (2018-2022)
- Dokter spesialis anak di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali (2023)
- Dokter spesialis anak dan dosen/ staff pengajar di RS UNS Sukoharjo (2023 – sekarang)
- Dokter spesialis anak di Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa (2023 – sekarang)
- Dokter expert di KumparanMom (2023 – sekarang)
Buku Inspiratif untuk Orang Tua
Selain berkontribusi dalam dunia kedokteran, ada buku yang bisa menjadi inspirasi bagi para orang tua, yaitu The Danish Way Of Parenting karya Jessica Joelle Alexander. Buku ini mengungkap rahasia kebahagiaan Denmark, negara yang selama lebih dari 40 tahun terpilih sebagai negara paling bahagia di dunia.
Filosofi pengasuhan anak di Denmark terbukti efektif dalam menciptakan anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Buku ini memberikan wawasan tentang bagaimana gaya pengasuhan ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Meski memerlukan latihan, kesabaran, dan kesadaran, hasilnya akan sangat bermanfaat dalam membentuk generasi masa depan yang lebih sejahtera.