Rencana Akuisisi Saham Link Net oleh Surge
JAKARTA – PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI), yang dikenal juga dengan nama Surge, mengonfirmasi adanya rencana untuk mengakuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK). Direktur Surge, Shannedy Ong, menyatakan bahwa proses tersebut kini sedang dalam tahap penawaran atau bidding.
“Setiap perkembangan penting akan disampaikan selanjutnya melalui keterbukaan informasi sesuai ketentuan OJK dan BEI,” ujarnya dalam keterbukaan informasi BEI. Informasi ini dirilis pada Rabu (20/8/2025).
Manajemen Link Net juga membenarkan adanya pertimbangan awal dari pemegang saham pengendali perusahaan untuk mengakses calon investor strategis. Meski begitu, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi terkait rencana tersebut.
Sekretaris Link Net, Rininta Agustina Widya Pratika, menyampaikan bahwa sampai dengan tanggal surat ini, perseroan belum menerima informasi tambahan dari pemegang saham atau pengendali LINK mengenai hal tersebut maupun perkembangannya. Pernyataan ini disampaikan pada Jumat (15/8/2025).
Sebelumnya, berbagai sumber mengungkapkan bahwa WIFI bersama I Squared Capital, sebuah perusahaan modal ventura asal Amerika Serikat, menjadi kandidat kuat pembeli mayoritas saham Link Net. Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 16 triliun.
Menurut laporan DealStreetAsia, Axiata Group, perusahaan telekomunikasi asal Malaysia, saat ini berada di tahap akhir proses divestasi Link Net. Bank UBS bertindak sebagai penasihat penjualan.
Nilai transaksi diperkirakan mencapai US$ 1 miliar dan digadang-gadang sebagai salah satu kesepakatan infrastruktur digital terbesar di Asia Tenggara tahun ini.
DealStreetAsia juga melaporkan bahwa Salim Group dan Sinar Mas sempat menunjukkan minat untuk membeli saham LINK. Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari kedua pihak.
Pada 2022, Axiata yang berpusat di Malaysia serta anak usahanya di Indonesia, PT XL Axiata, telah mengakuisisi Link Net dari Lippo Group sebesar 66,03% dari total seluruh sahamnya atau senilai sekitar US$ 500 juta.
Saat ini, Axiata memegang 75,42% saham Link Net melalui Axiata Investments dan PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (EXCL) sebesar 19,22%. EXCL terbentuk dari penggabungan (merger) Smartfren Telecom, Smart Telecom, dan XL Axiata pada Desember 2024.
Persetujuan merger diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Pada September 2024, Axiata telah memindahkan pelanggan Link Net ke EXCL. Melalui aksi tersebut, fokus bisnis Link Net beralih ke bisnis jaringan serat optik.