Termasuk saat rapat musyawarah desa (musdes), namun tiba-tiba berangkat ke kantor desa. Diduga oknum tersebut juga masih menerima gaji.
“Minggu-minggu ini dia terlihat, kami kaget. Apalagi setelah kami mendengar beliau ini masih menerima gaji atau siltap. Padahal selama empat tahun tidak pernah hadir dan terlihat sebagai perangkat desa,” lanjut Sobari.
Sobari mengungkapkan, kedatangan warga ke kantor desa untuk meminta kejelasan status mereka. Warga menghendaki mereka tidak lagi terlibat dalam pemerintahan desa.
Hal ini karena telah membuat kesalahan fatal yang membuat warga kecewa. Bahkan jika mereka memaksa duduk di pemerintahan desa, warga akan mengancam menggelar aksi demo besar-besaran.
“Kami ke sini minta kejelasan. Karena kami sebagai masyarakat punya bukti bahwa mereka melakukan kesalahan. Kita berani adu data. Kita punya data valid. Masyarakat mau kita ketemu di balai desa rembuk bareng,” lanjut dia.
Menurut Sobari, tanpa kehadiran mereka, pelayanan pemerintahan desa saat ini sudah baik dan tidak ada komplain dari masyarakat dibandingkan dengan para oknum tersebut mereka-mereka yang pelayanannya buruk, dan penyaluran anggaran keuangan desa yang tidak tepat waktu.
Respon (2)
Komentar ditutup.