Erick Thohir: Naturalisasi Harus Hati-hati, Facundo Garces Akui Keturunan Malaysia dari Kakek Buyut

Pemain Naturalisasi Malaysia Mengaku Memiliki Keturunan dari Generasi Keempat

Pernyataan yang menyiratkan ketidakjelasan muncul dari pemain naturalisasi asal Malaysia, Facundo Garces. Ia mengungkapkan bahwa dirinya memiliki keturunan Malaysia dari kakek buyutnya. Pernyataan ini menimbulkan pertanyaan terkait kepatuhan aturan FIFA dalam proses naturalisasi.

Facundo Garces menjelaskan bahwa kakek buyutnya memiliki latar belakang Malaysia. Ia menyatakan bahwa ia sudah mengetahui asal-usul keluarganya, tetapi tidak pernah membayangkan hal ini bisa terjadi. Ia juga mengungkapkan antusiasme terhadap proyek yang sedang dibangun oleh Malaysia.

Namun, pernyataan ini memicu keraguan karena aturan FIFA menyatakan bahwa pemain yang ingin dinaturalisasi harus memiliki keturunan dari generasi ketiga, yaitu kakek nenek atau cucu. Sementara itu, buyut adalah generasi keempat, sehingga kemungkinan besar Facundo Garces melanggar aturan tersebut.

Sebelumnya, Indonesia pernah mengalami kesulitan dalam proses naturalisasi Mauresmo Hinoke. Asal-usul darah Indonesia-nya berasal dari generasi keempat, sehingga tidak memenuhi syarat FIFA. Namun, PSSI menyatakan bahwa mereka tidak akan memaksakan proses naturalisasi jika pemain tidak memenuhi regulasi.

Ahmed Zaki Iskandar, manajer timnas U-20 Indonesia, mengatakan bahwa Mauresmo Hinoke bisa masuk ke Timnas Indonesia dengan jalur naturalisasi seperti Cristian Gonzales. Proses ini memerlukan pemain untuk tidak keluar dari Indonesia selama lima tahun. Jika ingin, dia harus melalui proses tersebut.

Facundo Garces resmi menjadi warga negara Malaysia sejak Juni 2025 dan langsung tampil untuk Harimau Malaya. Kabar ini menimbulkan dugaan tentang kebijakan naturalisasi Malaysia yang dianggap terburu-buru dan tidak jelas.

Apakah Facundo Garces melanggar aturan FIFA karena dinaturalisasi dari keturunan keempat (buyut)? Pertanyaan ini masih menjadi perdebatan. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, pernah menyampaikan bahwa pihaknya tidak ingin melakukan segala cara dalam proses naturalisasi.

“Kita sedang menunggu surat-surat dari dua pemain ini,” ujar Erick Thohir pada Juli 2025. “Saya belum dapat surat-suratnya karena dalam naturalisasi ini harus hati-hati.” Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin menghalalkan segala cara dalam proses ini.

Erick Thohir juga menekankan bahwa prototipe pemain yang sukses saat ini bergabung karena cinta kepada Timnas Indonesia, bukan karena faktor komersial. Oleh karena itu, PSSI sangat berhati-hati dalam setiap proses naturalisasi.

Proses naturalisasi pemain sering kali menjadi topik yang kontroversial. Dalam kasus Facundo Garces, ada kekhawatiran bahwa aturan FIFA tidak sepenuhnya dipatuhi. Hal ini menunjukkan pentingnya transparansi dan kejujuran dalam setiap langkah yang dilakukan oleh federasi sepak bola.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *