Ethereum Stabil di Rp 78 Juta, Trader Tunggu Kenaikan Volatilitas

Kondisi Pasar Ethereum yang Tengah Stabil

JAKARTA – Setelah mengalami penguatan awal pada minggu ini, harga Ethereum (ETH) kini mulai menunjukkan tanda-tanda kelelahan. Dalam tiga sesi perdagangan terakhir, harga ETH bergerak stabil di sekitar USD 4.700 atau sekitar Rp 78 juta.

Pergerakan ini menandai bahwa pasar sedang mengalami fase istirahat setelah reli yang cukup panjang sejak akhir September.

Menurut laporan dari sumber independen, baik pembeli maupun penjual saat ini cenderung lebih hati-hati dalam melakukan transaksi. Aktivitas perdagangan menurun, dan indikator teknikal menunjukkan penurunan volatilitas.

Kondisi ini sering kali menjadi pertanda adanya fase konsolidasi sebelum pergerakan besar berikutnya.

Dari grafik harian ETH/USD, harga Ethereum terlihat berkisar antara USD 4.426 di sisi bawah dan USD 4.742 di sisi atas selama tiga hari terakhir. Kondisi ini menunjukkan keseimbangan antara tekanan beli dan jual, sehingga harga sulit untuk keluar dari rentang tersebut.

Salah satu indikator yang memperkuat gambaran ini adalah Average True Range (ATR), yang digunakan untuk mengukur tingkat fluktuasi harga dalam periode tertentu. Saat ini, nilai ATR ETH turun ke 176,54, menunjukkan bahwa pelaku pasar semakin waspada dan enggan mengambil risiko besar.

Penurunan ATR juga terlihat dari Relative Strength Index (RSI), yang saat ini berada di posisi datar di angka 54,07. Angka ini menunjukkan bahwa pasar berada dalam kondisi netral, tidak overbought maupun oversold. Artinya, tidak ada pihak yang dominan antara pembeli maupun penjual.

“RSI yang datar mencerminkan pasar yang tenang,” tulis laporan tersebut. “Kondisi ini menunjukkan bahwa para trader sedang menunggu arah berikutnya sebelum membuat langkah besar.”

Meski tampak tenang, fase volatilitas rendah seperti ini sering kali menjadi awal dari pergerakan tajam berikutnya. Jika tekanan jual meningkat, ETH berisiko turun menembus level support di USD 4.426 dan menguji level lebih rendah, yaitu USD 4.211.

Namun, jika tekanan beli muncul kembali, Ethereum bisa membalik arah, menembus resistensi di USD 4.742, dan berpotensi menguji rekor tertinggi sepanjang masa di USD 4.957 (sekitar Rp 82,5 juta).

Beberapa analis melihat pola saat ini sebagai fase “napas” alami dalam tren naik yang lebih besar. Selama ETH mampu mempertahankan level support di atas USD 4.400, momentum bullish jangka menengah masih terjaga.

Pasar kini sedang menantikan katalis yang dapat memicu pergerakan baru, baik dari faktor makroekonomi global seperti kebijakan suku bunga AS maupun dinamika internal kripto, seperti arus masuk dana ke ETF Ethereum dan perkembangan di jaringan Layer-2.

Untuk sementara, para trader memilih untuk menepi, menunggu kapan volatilitas kembali menggeliat. Mereka tetap mengamati pergerakan harga dan indikator-indikator teknikal lainnya untuk menentukan langkah berikutnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *