Evaluasi Eduardo Perez: Persebaya Surabaya seharusnya mencetak 2 gol di babak pertama saat melawan PSIM Yogyakarta!

SURABAYA – Pelatih Persebaya Surabaya, Eduardo Perez, menegaskan bahwa timnya seharusnya mampu mencetak setidaknya dua gol di babak pertama saat menghadapi PSIM Yogyakarta. Namun peluang yang datang justru terbuang sia-sia dan berakhir dengan kekalahan menyakitkan 0-1 dalam laga pembuka Super League 2025/2026.

Pertandingan yang penuh dengan ketegangan itu berakhir secara dramatis setelah PSIM mencetak gol di menit ke-90+2 melalui Ezequiel Vidal.

Gol telat tersebut membuat Green Force terdampar di posisi ke-18 klasemen sementara dan langsung mendapat tekanan dari para pendukungnya.

Eduardo Perez mengakui sangat kecewa dengan hasil akhir, mengingat Persebaya Surabaya menguasai jalannya pertandingan di babak pertama.

Menurutnya, jika peluang-peluang emas dapat dimanfaatkan, situasi pertandingan bisa berubah total.

“Permainan ini menurut saya. Di babak pertama, saya pikir kami memiliki peluang untuk mencetak minimal dua gol dan kami memiliki, menurut saya, kendali permainan di babak pertama,” kata Eduardo Perez seperti dikutip dari saluran YouTube resmi Persebaya Surabaya, Minggu 10 Agustus 2025.

Namun semuanya berubah setelah jeda. Eduardo Perez menganggap anak asuhnya justru kehilangan kendali permainan dan terlalu banyak berlari tanpa pola yang jelas.

“Paruh kedua, ya sedikit lebih banyak kami ingin berlari terlalu banyak dan kami memiliki kontrol permainan yang lebih sedikit, tetapi secara keseluruhan saya pikir jika kami mencetak gol di babak pertama, permainannya akan sama sekali berbeda, tapi itu tidak terjadi,” katanya.

Kekalahan ini merupakan pukulan telak mengingat Persebaya Surabaya ingin memulai musim dengan kemenangan.

Apalagi, mereka akan menghadapi jadwal padat dalam beberapa pekan ke depan yang menuntut kesiapan fisik dan mental.

Eduardo Perez menegaskan timnya akan segera melakukan evaluasi mendalam untuk memperbaiki kelemahan yang terlihat dalam pertandingan perdana. Dia juga ingin pemain belajar dari kesalahan agar tidak terulang di pertandingan berikutnya.

Untuk laga pekan kedua, Persebaya Surabaya dijadwalkan melawan Persita Tangerang dalam pertandingan tandang pada Sabtu 16 Agustus 2025. Pertandingan tersebut menjadi ujian berat sekaligus kesempatan untuk bangkit dari hasil yang buruk.

“Jadi, di satu sisi tentu saja saya sangat, sangat kecewa dengan hasilnya, tetapi di sisi lain, bayangan yang saya lihat di babak pertama adalah bahwa kita perlu mencoba untuk melanjutkan,” kata Eduardo Perez.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, Persebaya Surabaya memang tampil mendominasi sejak awal. Umpan-umpan cepat dan pressing tinggi membuat PSIM lebih banyak bertahan di area sendiri.

Namun, penyelesaian akhir menjadi masalah utama bagi Green Force. Beberapa peluang emas dari striker andalan justru melebar atau diblok oleh bek lawan.

Pada babak kedua, permainan Persebaya Surabaya terlihat lebih terburu-buru. Upaya menyerang sering gagal karena koordinasi antar pemain menurun.

PSIM memanfaatkan situasi tersebut dengan menggunakan skema bola mati. Kesalahan antisipasi di menit-menit akhir membuat Ezequiel Vidal melewati dan mencetak gol penentu kemenangan.

Gol tersebut langsung memadamkan semangat pemain Persebaya Surabaya yang telah berjuang sepanjang pertandingan. Para suporter yang memadati stadion pun terdiam menyaksikan tim kesayangannya kalah di menit akhir.

Bagi Eduardo Perez, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga. Ia percaya Persebaya Surabaya masih memiliki potensi besar jika mampu menjaga konsistensi permainan seperti di babak pertama.

“Oke secara keseluruhan kita berusaha yang terbaik untuk mendapatkan hasil yang positif,” katanya.

Selain masalah penyelesaian akhir, Eduardo Perez juga menyoroti transisi bertahan yang kurang rapat. PSIM beberapa kali hampir mencetak gol melalui skema serangan balik sebelum akhirnya berhasil di masa injury time.

Pelatih asal Spanyol itu menilai hal tersebut akan menjadi fokus latihan dalam beberapa hari ke depan. Ia ingin timnya lebih solid dan tidak mudah kehilangan momentum.

Dengan jadwal yang padat, rotasi pemain akan menjadi kunci. Eduardo Perez kemungkinan akan memberikan kesempatan bagi beberapa pemain muda untuk tampil melawan Persita.

Target Persebaya Surabaya jelas, yaitu mengamankan poin penuh di pertandingan tandang berikutnya. Hal ini penting untuk meningkatkan posisi di klasemen dan memulihkan kepercayaan diri tim.

Eduardo Perez menegaskan kembali bahwa performa di babak pertama melawan PSIM adalah acuan. Dia ingin anak asuhnya mengulang dominasi permainan tetapi dengan ketajaman dalam mencetak gol.

Musim baru Super League 2025/2026 baru saja dimulai, namun Persebaya Surabaya sudah menerima peringatan keras. Satu kesalahan kecil di menit akhir bisa mengubah segalanya.

Eduardo Perez berharap kekalahan ini menjadi titik balik. Dia percaya Green Force bisa kembali menunjukkan taringnya di pertandingan-pertandingan berikutnya.