Film “Kompi Daeng” Mengangkat Semangat Perjuangan Pejuang Cimahi
Film “Kompi Daeng” hadir sebagai karya yang menggambarkan perjalanan panjang para pejuang kemerdekaan di Kota Cimahi. Dibuat dengan penuh semangat dan kecintaan terhadap sejarah, film ini menceritakan kisah nyata yang berawal dari pertempuran sengit antara para pejuang melawan pasukan Sekutu dan Belanda. Melalui alur cerita yang menarik, film ini tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memberikan edukasi tentang nilai-nilai patriotisme dan budaya yang terkandung dalam perjuangan para pahlawan.
Peluncuran Film di Tengah Momentum Kemerdekaan
Peluncuran film “Kompi Daeng” dilakukan di Gedung Cimahi Techno Park, Jalan Baros, Kota Cimahi. Acara tersebut diselenggarakan pada hari Selasa, 19 Agustus 2025, bertepatan dengan momentum peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia. Di acara peluncuran ini, hadir para pemain film serta perwakilan keluarga para pahlawan yang menjadi inspirasi dalam pembuatan film ini.
Dede Syarif, sutradara sekaligus penulis naskah film ini, menjelaskan bahwa kisah film “Kompi Daeng” diambil dari buku karya Mayor CHB SM Arief berjudul Prahara Cimahi (Pelaku & Peristiwa, 30 Okt 1945-28 Maret 1946). Menurutnya, film ini merupakan karya edukasi yang kaya akan informasi sejarah, serta mencerminkan semangat para pejuang Cimahi dan Bandung Raya.
Cerita Tokoh Utama: Kohar dan Asih
Film ini bercerita tentang seorang seniman longser bernama Kohar yang tinggal di Desa Tjipageran. Ia dikenal sebagai tokoh yang memiliki bakat seni yang luar biasa. Namun, masa kecilnya yang penuh trauma menjadi dorongan untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Saat usia 9 tahun, ia dan adiknya, Asih, harus menyaksikan ayahnya, Mat Pendul, tewas ditembak oleh pasukan Belanda saat sedang pentas longser. Kejadian itu membuat Kohar sadar akan pentingnya perjuangan untuk kemerdekaan.
Setelah 15 tahun, Kohar dan Asih belajar mengaji, silat, serta taktik perang di pesantren yang dipimpin oleh KH Usman Dhoimir. Pada masa itu, mereka bergabung dengan Dewan Pimpinan Perjuangan Cimahi yang dipimpin oleh Daeng Muhammad Ardiwinata, atau dikenal dengan nama Kompi Daeng. Dalam perjuangan ini, Kohar harus meninggalkan seni longser yang menjadi warisan ayahnya, karena ia merasa bahwa tugas utamanya adalah memperjuangkan kemerdekaan.
Kolaborasi dan Dukungan Berbagai Pihak
Film “Kompi Daeng” diproduksi oleh Production House Visi Sinema Pro Cimahi dan Ice Blue Production. Dukungan besar datang dari berbagai pihak, termasuk Dewan Kebudayaan Kota Cimahi, komunitas Tjimahi Heritage, serta Pemkot Cimahi dan KBB. Hal ini menunjukkan bahwa film ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga bentuk penghargaan terhadap sejarah dan budaya daerah.
Apresiasi dari Wakil Wali Kota Cimahi
Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap peluncuran film ini. Ia menganggap film “Kompi Daeng” sebagai karya yang luar biasa, yang mampu menonjolkan aspek-aspek heroik para pejuang. Menurutnya, film ini layak menjadi contoh bagi generasi muda dalam memahami sejarah perjuangan bangsa.
Film ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga menjadi sarana edukasi sejarah yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan. Dengan alur cerita yang kuat dan karakter-karakter yang kaya akan makna, “Kompi Daeng” berhasil menyentuh hati para penonton dan mengingatkan kita akan arti pentingnya kemerdekaan.