JAKARTA – Fortune Indonesia kembali merilis daftar perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024. Dalam daftar ini, terdapat sejumlah perusahaan yang menunjukkan pertumbuhan signifikan dan kontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
PT Pertamina (Persero) menjadi perusahaan dengan pendapatan tertinggi dalam daftar tersebut, mencatatkan angka sebesar Rp 1.217.434,44 miliar. Di posisi kedua, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengikuti dengan pendapatan sebesar Rp 545.380 miliar. Sementara itu, Astra International menduduki peringkat ketiga dengan pendapatan sebesar Rp 330.920 miliar.
Editor-in-Chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno, menyampaikan bahwa ambang batas masuk ke dalam daftar ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Sebelumnya, ambang batas adalah sekitar Rp 10,54 triliun, namun kini naik menjadi Rp 11,42 triliun.
“Meskipun hanya memuat 100 perusahaan, daftar ini mencerminkan kondisi ekonomi nasional,” ujarnya. Ia juga menekankan bahwa daftar ini dirancang untuk mencerminkan kinerja nyata perusahaan, baik yang terbuka maupun tertutup.
Pada 2023, total pendapatan 100 perusahaan dalam daftar Fortune Indonesia 100 mencapai 26,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Angka ini meningkat sedikit pada 2024, yakni sebesar 26,93 persen dari PDB nominal sebesar Rp 22.139,0 triliun.
Hendra menjelaskan bahwa daftar ini bukan sekadar peringkat. Data yang tercantum menjadi indikator penting tentang konsistensi pertumbuhan, tata kelola perusahaan yang baik, serta perhatian terhadap pemangku kepentingan.
Dari 100 perusahaan yang masuk dalam daftar, dua pertiga berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan. Lebih dari separuhnya juga berhasil meningkatkan laba bersih, terutama dari sektor keuangan seperti perbankan.
Berbeda dengan daftar Fortune 500 di Amerika Serikat yang mencakup 500 perusahaan, Fortune Indonesia 100 dibentuk dengan mempertimbangkan jumlah perusahaan terbuka di Indonesia yang relatif lebih sedikit.
Saat ini, terdapat sekitar 940 emiten di pasar modal Indonesia, jauh lebih sedikit dibandingkan AS yang memiliki setidaknya 4.600 perusahaan berdasarkan data dari tahun 2022.
Berikut ini adalah 20 perusahaan terbesar dalam daftar Fortune Indonesia 100 tahun 2025:
- Pertamina – Pendapatan: Rp 1.217.434,44 miliar
- PLN – Pendapatan: Rp 545.380 miliar
- Astra International – Pendapatan: Rp 330.920 miliar
- Bank Rakyat Indonesia (BRI) – Pendapatan: Rp 274.566,55 miliar
- Bank Mandiri – Pendapatan: Rp 206.502,31 miliar
- Telkom Indonesia – Pendapatan: Rp 149.967 miliar
- Mind ID – Pendapatan: Rp 145.211,53 miliar
- Bank Central Asia (BCA) – Pendapatan: Rp 120.838,83 miliar
- Sumber Alfaria Trijaya – Pendapatan: Rp 118.227,03 miliar
- HM Sampoerna – Pendapatan: Rp 117.880,02 miliar
- Indofood Sukses Makmur – Pendapatan: Rp 115.786,53 miliar
- Gudang Garam – Pendapatan: Rp 98.655,48 miliar
- Bank Negara Indonesia (BNI) – Pendapatan: Rp 95.635,33 miliar
- Adaro Andalan Indonesia – Pendapatan: Rp 85.975,08 miliar
- Pupuk Indonesia – Pendapatan: Rp 81.616,21 miliar
- Sinar Mas Agro Resources – Pendapatan: Rp 78.835,44 miliar
- Charoen Pokphand Indonesia – Pendapatan: Rp 67.477,99 miliar
- Erajaya Swasembada – Pendapatan: Rp 65.279,68 miliar
- Indosat Ooredoo Hutchison – Pendapatan: Rp 55.886,87 miliar
- Japfa Comfeed Indonesia – Pendapatan: Rp 55.800,85 miliar
Daftar ini memberikan gambaran yang jelas tentang perusahaan-perusahaan yang dominan dalam perekonomian Indonesia. Mereka tidak hanya mencerminkan pertumbuhan finansial, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam berbagai sektor, mulai dari energi hingga keuangan.