Gasing Penghapus Viral di Sekolah, Uang Jajan Anak Habis, Banyak Sekolah Larang

Kreativitas Anak Sekolah dengan Penghapus Menjadi Mainan Gasing

BREBES – Di tengah berbagai permainan yang semakin berkembang, kini muncul inovasi baru dari alat tulis yang biasanya digunakan oleh anak-anak. Penghapus, yang sebelumnya hanya digunakan untuk menghapus kesalahan di buku, kini dikreasikan menjadi mainan gasing. Hal ini menarik perhatian banyak orang, baik dari kalangan orang tua maupun pihak sekolah.

Penggunaan penghapus sebagai gasing memicu berbagai reaksi yang beragam. Beberapa orang tua menyambut positif ide ini karena melihat sisi kreativitas dan keinginan anak untuk bermain. Namun, tidak sedikit yang merasa khawatir terhadap bahaya yang mungkin timbul dari penggunaan alat tersebut.

Beberapa netizen mengungkapkan pengalaman mereka tentang hal ini. Salah satu dari mereka, akun Instagram @rnabillaput, menyampaikan bahwa di sekolah anaknya dilarang keras menggunakan penghapus sebagai mainan. Alasannya adalah karena adanya bagian-bagian tajam seperti hekter dan paku payung yang bisa membahayakan.

“Di sekolah anakku dilarang banget, soalnya bahaya banget, itu ada hekter sama paku payungnya,” tulis akun tersebut.

Selain itu, ada juga netizen yang mengeluhkan tentang dampak negatif dari penggunaan penghapus sebagai gasing. Akun @wulan_sarifin mengatakan bahwa anaknya pernah membuat gasing dari penghapus dan mengalami kejadian tak terduga.

“Anakku bikin begitu, aku marahin. Krn bahaya ngeri isi staplesnya rontok ga sengaja ngenain diri sndiri atau temennya. Kreatif tapi ga aman,” jelasnya.

Tidak hanya itu, beberapa orang tua juga merasa bingung dengan penggunaan uang jajan anak mereka. Mereka awalnya mengira uang tersebut digunakan untuk membeli alat tulis yang dibutuhkan dalam belajar. Ternyata, uang jajan itu justru digunakan untuk membeli penghapus yang kemudian diubah menjadi gasing.

“Pantes, anak ku minta duit terus buat beli penghapus… ku kira buat belajar, ternyata buat gangsing,” kata @belbelindaa.

Bahkan, ada salah satu netizen yang menceritakan bahwa di sekolah anaknya sudah dilarang bermain gasing dari penghapus. Alasannya adalah karena pernah terjadi kasus di mana seorang siswa terluka akibat tertancap paku payung di sepatu dan isi staples yang terlepas.

“Di sekolah anak ku dilarang, karna suah ada anak yg klaimnya tertancap paku payung di sepatu dan isi steples sampe luka. Dan ortu murid lapor, jd siapa yg buat ini dan bawa ini diambil dan dapat hukuman,” ungkap @septii_wicaksono.

Pro dan Kontra Terhadap Ide Ini

Perdebatan mengenai penggunaan penghapus sebagai gasing terus berlangsung. Di satu sisi, ide ini menunjukkan kreativitas anak-anak yang ingin bermain dengan alat yang biasanya digunakan dalam kegiatan belajar. Di sisi lain, kekhawatiran akan keselamatan dan kesehatan anak menjadi pertimbangan utama bagi orang tua dan pihak sekolah.

Beberapa pihak menilai bahwa inovasi ini bisa menjadi sarana pembelajaran kreatif jika dilakukan dengan cara yang aman. Namun, penting bagi orang tua dan guru untuk memberikan pengawasan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dengan demikian, walaupun ide ini menarik dan menunjukkan inovasi dari anak-anak, tetap perlu dipertimbangkan aspek keamanan dan kesehatan sebelum membiarkan mereka bermain dengan alat-alat yang biasanya digunakan dalam aktivitas belajar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *