Gempa Lembang Meningkat, BPBD Latih Mitigasi Bencana

Persiapan Mitigasi Gempa di Wilayah Sesar Lembang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat telah menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk menghadapi potensi gempa yang berasal dari Sesar Lembang. Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan aktivitas kegempaan atau seismik di segmen barat dari Sesar Lembang.

Kepala BPBD Kabupaten Bandung Barat, Meidi, menjelaskan bahwa pihaknya mengadakan pelatihan dan pendidikan mitigasi gempa di Desa Pasir Langu pada Rabu, 20 Agustus 2025. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan warga dari empat desa yang sebelumnya merasakan guncangan dari Sesar Lembang. Tujuan dari pelatihan ini adalah agar masyarakat dapat memahami tindakan yang harus dilakukan jika gempa terjadi.

Jalur Evakuasi dan Tempat Pengungsian

BPBD telah menyiapkan jalur evakuasi dan lokasi pengungsian dalam dokumen mereka. Di wilayah Kecamatan Cisarua, lokasi pengungsian ditempatkan di halaman Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Sementara itu, di daerah Parongpong dan Ngamprah, pengungsian akan disiapkan di lapangan yang dinilai lebih aman. Selain itu, BPBD juga telah menyiapkan peralatan dan logistik untuk mendukung kebutuhan masyarakat selama masa darurat.

Aktivitas Gempa Terkini

Dalam satu bulan terakhir, BMKG mencatat setidaknya empat kali gempa yang berasal dari garis Sesar Lembang, khususnya di bagian ujung barat. Contohnya, gempa dengan magnitudo 2,1 terjadi pada 28 Juli 2025, kemudian diikuti oleh gempa dengan magnitudo 1,9 pada 14 Agustus, 1,8 pada 15 Agustus, dan 2,3 pada 19 Agustus. Selain itu, gempa dengan magnitudo 3,0 juga pernah terjadi di dekat garis Sesar Lembang pada 22 Agustus 2024.

Dampak Gempa pada Warga

Meidi menyebutkan bahwa dampak guncangan gempa dari Sesar Lembang belakangan ini dirasakan oleh warga di empat desa, yaitu Pasir Langu, Cimanggu (Kecamatan Ngamprah), Tugu Mukti, dan Pasir Halang. Wilayah-wilayah ini berbatasan dengan kompleks pemerintahan Kabupaten Bandung Barat di daerah Padalarang. Menurutnya, saat gempa terjadi, masyarakat tidak hanya khawatir tetapi juga panik. Beberapa warga bahkan teringat dengan gempa sebelumnya yang merusak rumah-rumah mereka.

Pada 28 Agustus 2011, gempa dari Sesar Lembang dengan magnitudo 3,3 merusak lebih dari seratus rumah warga di Kampung Muril Rahayu, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua. Meskipun begitu, hingga saat ini belum ada laporan kerusakan bangunan warga akibat gempa-gempa yang terjadi belakangan ini.

Potensi Gempa Maksimum dari Sesar Lembang

Berdasarkan hasil penelitian Mudrik Rahmawan Daryono dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Sesar Lembang memiliki panjang sekitar 29 kilometer dengan arah timur-barat. Jika seluruh segmennya bergerak, Sesar Lembang berpotensi menghasilkan gempa maksimum dengan magnitudo antara 6,5 hingga 7,0.

Titik nol gempa dipatok dari ujung barat di daerah Padalarang, dekat jalan tol, lalu memanjang hingga Bukit Batu Lonceng hingga ke Gunung Manglayang. Kecepatan pergeseran sesar atau sliprate berkisar antara 1,95 hingga 3,45 milimeter per tahun. Dengan data ini, BPBD terus meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat guna mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *