Golkar Akui Tidak Pernah Pecat Setya Novanto Pasca Kasus E-KTP

Status Setya Novanto sebagai Kader Partai Golkar

Setya Novanto, terpidana kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik (e-KTP), masih berstatus sebagai kader Partai Golkar. Informasi ini diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dalam sebuah pernyataan yang disampaikan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

“Sampai hari ini, Setya Novanto tetap merupakan kader Partai Golkar dan bagian dari keluarga besar partai,” ujar Doli. Ia menegaskan bahwa Setya Novanto belum pernah mengajukan pengunduran diri setelah terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Selain itu, Partai Golkar juga tidak pernah melakukan pemberhentian keanggotaannya secara resmi.

Doli menjelaskan bahwa keputusan untuk kembali aktif di partai sepenuhnya ditentukan oleh Setya Novanto sendiri. Menurutnya, eks Ketua DPR ini masih dalam status bebas bersyarat hingga tahun 2029. Oleh karena itu, aktivitasnya tidak sepenuhnya bebas seperti sebelumnya.

Pembebasan Bersyarat dan Proses Hukum

Doli menyampaikan rasa syukur atas pembebasan bersyarat yang diterima oleh Setya Novanto sejak Sabtu (16/8/2025). Ia menegaskan bahwa proses hukum yang dilalui oleh Setya Novanto telah selesai sesuai dengan aturan yang berlaku.

Menurut Doli, pembebasan bersyarat memerlukan beberapa persyaratan. Salah satunya adalah terpidana harus menjalani dua pertiga dari masa hukuman. Selain itu, terpidana juga harus memiliki perilaku yang baik serta mengikuti program pembinaan hukum lainnya.

“Secara prosedur dan regulasi, semua persyaratan telah terpenuhi,” kata Doli. Ia menambahkan bahwa partai menghormati keputusan pemerintah dalam hal ini.

Potensi Pengaruh Kembalinya Setya Novanto

Pengamat politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, menilai bahwa kembalinya Setya Novanto ke Partai Golkar bisa menjadi faktor yang menghidupkan kembali faksi-faksi di dalam partai. Ia menilai hal ini sebagai salah satu risiko yang muncul dari kehadiran Setya Novanto kembali ke partai.

Jati mengatakan bahwa kasus e-KTP yang melibatkan Setya Novanto sangat diminati oleh publik. Oleh karena itu, kembalinya dia ke partai bisa memberikan dampak signifikan terhadap dinamika internal Partai Golkar.

Meski begitu, Jati tidak ingin langsung menaksir apakah kehadiran Setya Novanto akan membawa keuntungan atau kerugian bagi partai. Ia menekankan bahwa kebijakan internal partai akan menentukan bagaimana Setya Novanto dapat kembali berkontribusi.

“Kebijakan internal partai akan menentukan bagaimana Setya Novanto dapat kembali aktif setelah menjalani masa hukumannya secara penuh,” tambah Jati.