Gubernur Koster Tekankan Perbaikan Layanan Bandara Ngurah Rai

Peningkatan Layanan Transportasi Menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali

BADUNG – Pemerintah Provinsi Bali bersama berbagai pemangku kepentingan terus berupaya meningkatkan layanan dan aksesibilitas transportasi dari serta menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, dalam acara Penguatan Aksesibilitas Transportasi dari dan Menuju Bandara I Gusti Ngurah Rai-Bali yang diadakan di Hilton Hotel, kawasan Bandara Ngurah Rai, Badung.

Dalam sambutannya, Gubernur Koster menekankan pentingnya pembenahan menyeluruh di dalam kawasan bandara. Menurutnya, Bandara Ngurah Rai sebagai gerbang utama pariwisata internasional harus dikelola dengan standar yang lebih tinggi dibandingkan bandara lainnya di Indonesia.

“Saya sudah rapat bersama Angkasa Pura, Bea Cukai, Imigrasi, dan pihak terkait lainnya. Saya banyak mendapat keluhan, mulai dari proses imigrasi yang lama, bea cukai yang rumit, bagasi yang terlalu lama, hingga area penjemputan yang tidak tertib,” katanya.

“Saat rapat, saya berikan waktu sebulan untuk melakukan pembenahan, dan sekarang sudah mulai ada perbaikan. Targetnya, maksimum dari pesawat mendarat hingga keluar bandara hanya 30-45 menit,” ujar Gubernur Koster.

Selain perbaikan internal, Gubernur juga menegaskan perlunya pembenahan akses transportasi di luar kawasan bandara. Infrastruktur pendukung, moda transportasi, hingga sistem penataan lalu lintas harus ditingkatkan agar lebih tertib dan nyaman bagi wisatawan maupun masyarakat lokal.

“Bandara Ngurah Rai ini harus naik kelas. Untuk itu, mindset pengelolaan dan pelayanan harus diubah. Semua titik kemacetan akan saya kejar penyelesaiannya. Kita bisa gunakan pola sharing APBD dan APBN, termasuk kerja sama dengan Kabupaten Badung,” katanya.

“Ada alokasi 700 M sharing dengan Kabupaten Badung yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur di tahun 2026, dan saya juga mendatangi Kementerian PU untuk meminta support terkait perbaikan infrastruktur di Bali,” tambahnya.

Gubernur Koster menegaskan komitmennya untuk menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak hanya sebagai pintu masuk pariwisata Bali, tetapi juga sebagai contoh tata kelola transportasi dan pelayanan publik yang berkelas internasional.

Dalam FGD tersebut juga hadir dua narasumber lainnya. Pertama, Kepala Dinas PUPR Provinsi Nusakti Yasa Weda, yang menyampaikan tentang kemacetan di Bali serta solusi jangka pendek dan jangka panjang yang akan diambil.

Kedua, dari Konsultan Kajian Lalu Lintas Ibu Hermawati yang menyampaikan terkait kondisi lalu lintas dan jaringan jalan di Provinsi Bali.

Acara FGD ini turut dihadiri oleh Bupati Badung Adi Arnawa, Komandan Pangkalan Udara TNI AU, Direktur Strategi dan Pengembangan Teknologi PT Angkasa Pura, serta undangan lainnya.

Dengan adanya pertemuan ini, diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kualitas layanan transportasi dan pengelolaan bandara yang lebih efektif dan efisien.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *