Hanya Lembang? Ini 8 Patahan Aktif di Jawa Barat yang Harus Diperhatikan

Patahan di Jawa Barat dan Aktivitas Seismik Sesar Lembang

BANDUNG – Patahan atau sesar adalah zona rekahan pada kerak bumi yang menjadi tempat terjadinya pergeseran relatif antara dua bagian batuan. Di wilayah Jawa Barat, banyak patahan yang melintasi kawasan ini, salah satunya adalah Sesar Lembang yang kini sedang menjadi perhatian karena adanya peningkatan aktivitas seismik dalam beberapa bulan terakhir.

Sesar Lembang terletak di utara Kota Bandung dan memiliki panjang sekitar 25-29 km. Jenis sesar ini termasuk dalam kategori sesar geser (strike-slip fault), di mana batuan di kedua sisi patahan bergerak secara horizontal. Sesar Lembang terbagi menjadi beberapa segmen dan memiliki potensi untuk menghasilkan gempa dengan magnitudo besar.

Selain Sesar Lembang, terdapat berbagai patahan lain di Jawa Barat yang juga aktif dan patut diperhatikan. Berikut beberapa di antaranya:

  1. Sesar Cimandiri

    Sesar ini membentang sepanjang sekitar 100 km dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Padalarang. Sesar Cimandiri merupakan salah satu sesar tertua di Jawa Barat dengan pergerakan mendatar hingga miring.

  2. Sesar Baribis

    Sesar terpanjang di Pulau Jawa, membentang dari timur ke barat dan melintasi kota-kota padat penduduk seperti Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Sesar ini merupakan sesar naik dan pernah menyebabkan gempa merusak di masa lalu.

  3. Sesar Garut Selatan (Garsela)

    Sesar ini membentang sepanjang 42 km dari selatan Garut hingga selatan Bandung. Terdiri dari dua segmen, yaitu Rakutai dan Kencana, yang keduanya aktif.

  4. Sesar Citarik

    Sesar ini membentang dari Palabuhanratu, melewati Gunung Salak, Bogor, hingga Bekasi. Dikenal dari kelurusan aliran Sungai Citarik dan masih aktif hingga kini.

  5. Sesar Cipamingkis

    Sesar ini terletak di wilayah Sukabumi bagian timur hingga barat Cianjur. Pada tahun 2018, Sesar Cipamingkis diketahui memicu puluhan gempa kecil.

  6. Sesar Cileunyi-Tanjungsari

    Sesar ini membentang dari Cileunyi, Kabupaten Bandung, hingga Tanjungsari, Sumedang. Diidentifikasi oleh Badan Geologi sejak 2008 dan diduga sebagai penyebab gempa Sumedang pada akhir 2023 hingga awal 2024.

  7. Sesar Cugenang

    Sesar lokal ini terletak di Kabupaten Cianjur dan merupakan penyebab utama gempa bumi Cianjur pada November 2022.

Peningkatan Seismik di Sesar Lembang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya peningkatan aktivitas seismik di segmen barat Sesar Lembang pada akhir Juni hingga pertengahan Agustus 2025. Rentetan gempa kecil terjadi di wilayah Bandung Raya, termasuk di Cimahi dan Bandung Barat.

Beberapa gempa yang tercatat antara lain:
– Gempa pertama pada 29 Juni 2025 dengan kekuatan 2,7 Skala Magnitudo.
– Gempa pada 24 Juli 2025 dengan kekuatan 1,8 Skala Magnitudo.
– Gempa pada 28 Juli 2025 dengan kekuatan 2,1 Skala Magnitudo.
– Gempa pada 14 Agustus 2025 dengan kekuatan 1,9 Skala Magnitudo.
– Gempa pada 19 Agustus 2025 dengan kekuatan 2,3 Skala Magnitudo.
– Gempa terbaru pada 20 Agustus 2025 dengan kekuatan 1,7 Skala Magnitudo.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menegaskan bahwa segmen barat Sesar Lembang mengalami peningkatan aktivitas seismik. Ia meminta masyarakat untuk tetap waspada mengingat potensi gempa akibat pergerakan Sesar Lembang bisa mencapai magnitudo 6,7 hingga 7,0.

Penjelasan Skala Magnitudo Gempa

Skala Magnitudo digunakan untuk mengukur energi yang dilepaskan saat gempa terjadi. Berikut penjelasan skala magnitudo:

  • Magnitudo 1.0 – 1.9: Gempa mikro, tidak terasa oleh manusia.
  • Magnitudo 2.0 – 2.9: Gempa sangat kecil, hanya dirasakan oleh beberapa orang.
  • Magnitudo 3.0 – 3.9: Gempa kecil, sering terasa di dalam ruangan.
  • Magnitudo 4.0 – 4.9: Gempa ringan, terasa oleh hampir semua orang.
  • Magnitudo 5.0 – 5.9: Gempa sedang, berpotensi menyebabkan kerusakan ringan.
  • Magnitudo 6.0 – 6.9: Gempa kuat, dapat menyebabkan kerusakan besar.
  • Magnitudo 7.0 – 7.9: Gempa besar, bisa menyebabkan kerusakan serius.
  • Magnitudo 8.0 – 8.9: Gempa hebat, sangat merusak dan menghancurkan.
  • Magnitudo 9.0 ke atas: Gempa dahsyat, langka tapi bisa menyebabkan kehancuran total.