Perayaan Hari Jadi Jabar ke-80 yang Penuh Makna
BANDUNG – Dalam rangka merayakan ulang tahun Provinsi Jawa Barat yang ke-80, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi mengajak seluruh masyarakat untuk memperkuat komitmen bersama dalam membangun Jabar yang istimewa.
Ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalankan pembangunan yang berkelanjutan.
“Mari kita bersama membangun Jabar dengan semangat yang kuat dan tulus. Semoga pembangunan di Jabar terus berjalan tanpa henti,” ujar Dedi Mulyadi dalam siaran persnya.
Penyampaian tersebut dilakukan dalam Rapat Paripurna DPRD Jabar yang digelar di Gedung Merdeka, Kota Bandung, pada Selasa (19/8/2025).
Perayaan kali ini memiliki makna khusus karena diselenggarakan di Gedung Merdeka, salah satu tempat sejarah yang sangat berharga bagi masyarakat Jawa Barat.
Peserta rapat paripurna secara keseluruhan menggunakan pakaian adat Sunda, mulai dari tokoh-tokoh, anggota DPR-DPD RI, mantan gubernur, bupati/wali kota se-Jabar, hingga para kepala desa dan lurah.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam acara ini adalah pembacaan sejarah oleh Anggota DPR RI, Rieke Diah Pitaloka. Dedi Mulyadi juga menyampaikan pesan penting tentang tujuan membangun Jabar sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya untuk masa kini, tetapi juga untuk generasi mendatang.
“Kita membangun bukan hanya untuk 5 atau 10 tahun, tapi untuk anak cucu kita. Kita harus memiliki nilai-nilai filosofi yang besar agar bisa memberi arahan bagi generasi Jabar ke depan,” tambahnya.
Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa perjalanan kepemimpinannya bersama Wakil Gubernur Erwan telah meletakkan dasar yang kuat, meskipun masih dalam tahap awal. “Hasil yang diraih dalam 6 bulan terakhir bukan hanya hasil kami, tetapi hasil dari seluruh rakyat Jabar,” ujarnya.
Sejarah pembentukan Provinsi Jabar tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 26 Tahun 2010, yang menetapkan tanggal 19 Agustus 1945 sebagai Hari Jadi Provinsi Jabar.
Acara ini tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga momen untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya membangun kebersamaan dan keberagaman budaya.
Setelah rapat paripurna, peringatan Hari Jadi Jabar ke-80 dilanjutkan dengan kirab budaya yang diikuti oleh 3.000 peserta dari 27 kabupaten/kota se-Jabar. Kirab ini menampilkan berbagai aspek kebudayaan Jabar, seperti kostum kerajaan, cerita rakyat, atraksi seni tradisional, serta makanan khas daerah.
Kirab budaya ini bergerak dari Gedung Merdeka hingga finis di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Ini merupakan pertama kalinya kirab budaya digelar dalam perayaan Hari Jadi Jabar.
Acara ini menunjukkan keberagaman budaya dan kerajaan yang pernah ada di tanah Jabar, serta kekayaan warisan budaya yang dimiliki oleh provinsi ini.