Ignasius Jonan Ungkap Cara Tegas Benahi KAI: Gaji Penjaga Perlintasan Naik Drastis

Mantan Direktur Utama KAI Blak-Blakan Soal Perbaikan Sistem Kerja dan Kesejahteraan Pegawai

JAKARTA – Mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) periode 2009–2014, Ignasius Jonan, kembali menjadi sorotan setelah video pidatonya viral di media sosial.

Dalam tayangan yang diunggah akun Olenka News di Facebook, Jonan berbicara secara terbuka mengenai perbaikan sistem kerja dan kesejahteraan pegawai selama masa kepemimpinannya di KAI.

Jonan menyentil isu integritas dan mentalitas aparatur di sektor Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya di bidang Minerba. Ia memberikan contoh perilaku tidak wajar dari oknum yang datang meminta izin menggunakan mobil mewah.

“Orang minta izin datangnya pakai Rolls Royce. Saya yang ngasih izin, pulangnya harus naik bus. Nah, coba kalau yang ngomong begitu anak umur 30-an, kan saya mikir kalau itu anak saya bagaimana perasaannya,” ujarnya dalam video tersebut.

Ia menegaskan pentingnya keseimbangan antara kesejahteraan dan kinerja. Menurut Jonan, pegawai yang ekonominya tidak stabil akan sulit berpikir jernih dalam bekerja.

“Orang itu kalau perutnya kosong, pasti otaknya kosong. Nggak ada orang perutnya kosong tapi otaknya isi, itu bohong,” tegasnya.

Peningkatan Kesejahteraan Pegawai KAI Hingga 400 Persen

Dalam kesempatan itu, Jonan juga menjelaskan kebijakan yang ia ambil saat memimpin PT KAI. Ia menyebutkan bahwa selama enam tahun masa jabatannya, biaya tenaga kerja atau manpower cost naik hingga 400 persen, seiring dengan peningkatan pendapatan perusahaan.

“Saya mimpin enam tahun, naik 400 persen. Tapi top line revenue juga naik 400 persen,” ungkap Jonan.

Salah satu contoh nyata yang ia sebut adalah peningkatan gaji penjaga pintu perlintasan kereta. “Tahun 2009, gajinya Rp1.750.000. Kecil, kan? Setelah saya perbaiki, waktu saya pergi gajinya satu orang Rp7.500.000. Sekarang mungkin Rp9 juta sampai Rp10 juta, dan kecelakaannya jauh berkurang,” jelasnya.

Jonan menjelaskan bahwa langkah ini diambil agar petugas dapat fokus bekerja tanpa harus mencari penghasilan tambahan seperti ojek. “Dulu banyak penjaga yang setelah dinas malah ngojek karena penghasilannya nggak cukup. Sekarang nggak perlu lagi,” ucapnya.

Karakteristik Kepemimpinan Jonan

Ignasius Jonan dikenal sebagai sosok yang tegas dan reformis saat memimpin KAI. Di bawah kepemimpinannya, KAI bertransformasi dari perusahaan yang merugi menjadi salah satu BUMN yang sehat dan modern.

Jonan juga pernah menjabat sebagai Menteri Perhubungan (2014–2016) dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (2016–2019) di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Video Jonan tersebut kembali mengingatkan publik pada gaya kepemimpinan yang berorientasi pada perubahan nyata, terutama dalam bidang disiplin, efisiensi, dan kesejahteraan pegawai.

Dengan pendekatan yang transparan dan berfokus pada kesejahteraan, Jonan menunjukkan bahwa perubahan besar bisa tercapai jika didukung oleh komitmen dan kebijakan yang tepat.

Hal ini membuktikan bahwa perbaikan sistem kerja tidak hanya berdampak pada kinerja perusahaan, tetapi juga pada kesejahteraan dan motivasi para pekerja.