IHSG Menguat di Awal Perdagangan, Rupiah Melemah
JAKARTA – Pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (20/8/2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan dan bergerak di zona hijau.
Pada pukul 09.02 WIB, IHSG mencatatkan posisi 7.881,98 atau naik sebesar 19,03 poin (0,24 persen) dibanding penutupan sebelumnya yang berada di level 7.862,94.
Dari total saham yang diperdagangkan, sebanyak 266 saham mengalami kenaikan, sedangkan 143 saham turun, dan sisanya 199 saham stagnan. Nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 825,18 miliar dengan volume perdagangan sebesar 1,50 miliar saham.
Isu Perdamaian Rusia-Ukraina Berdampak pada Pasar
Sejumlah analis menyebutkan bahwa potensi perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang digagas oleh Amerika Serikat (AS) dan para pemimpin Eropa mulai menunjukkan hasil.
Dalam rencana tersebut, AS dan Eropa akan memperkuat militer Ukraina sebagai bagian dari paket keamanan. Hal ini akan berdampak pada meningkatnya pembelian senjata dari AS oleh Ukraina dalam jumlah besar, sementara pembiayaannya akan didukung oleh Eropa.
Perjanjian ini diperkirakan akan diresmikan dalam waktu 7–10 hari ke depan. Selain itu, Eropa juga akan menyiapkan pasukan penjaga dari negara-negara seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Turki untuk menjaga perdamaian dan keamanan di wilayah Ukraina.
Tarif Baru AS Memicu Kekhawatiran
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump dikabarkan akan memperluas tarif baja dan aluminium hingga mencakup 400 jenis barang konsumen yang mengandung logam, seperti sepeda motor dan peralatan makan. Langkah ini bisa menjadi faktor pemicu ketidakpastian di pasar keuangan global.
Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyampaikan bahwa berdasarkan analisis teknikal, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support dan resistance di level 7.800–8.000.
Prediksi Analis tentang IHSG
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memprediksi bahwa IHSG akan mengisi gap di kisaran 7.800-7.835 jika berhasil menembus di bawah level 7.853 sebagai support terdekat. Meskipun demikian, momentum tren naik masih cukup kuat selama IHSG tidak turun di bawah 7.739.
Koreksi saat ini masih dalam taraf wajar dan memungkinkan kelanjutan tren bullish. Level support IHSG tercatat di 7.853, 7.739, 7.660, dan 7.559, sementara level resistennya di 7.931, 8.025, 8.102, dan 8.182. Indikator MACD juga menunjukkan adanya momentum bullish.
Pergerakan Bursa Asia
Di kawasan Asia, bursa mengalami pergerakan bervariasi. Strait Times menguat 0,07 persen (2,85 poin) di level 4.219,04. Shanghai Composite naik 0,11 persen (4,16 poin) di level 3.731,45. Sementara itu, Nikkei turun 1,69 persen (737,60 poin) ke level 42.808,69 dan Hang Seng turun 0,37 persen (92,25 poin) ke level 25.030,64.
Rupiah Melemah di Pasar Spot
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melalui data Bloomberg, pada pukul 09.13 WIB, rupiah berada pada level Rp 16.317,5 per dollar AS atau melemah 72 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya yang berada di Rp 16.245,5 per dollar AS.
Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan bahwa rupiah diperkirakan akan terus melemah terhadap dollar AS hari ini. Hal ini dipengaruhi oleh antisipasi pidato hawkish Powell dari Federal Reserve. Selain itu, langkah S&P yang mempertahankan rating kredit AS juga mendukung penguatan dolar.
Dari sisi domestik, investor menantikan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) yang diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga. Range pergerakan rupiah hari ini diperkirakan berada di rentang 16.150–16.300.