Jenis-Jenis Lubang Hitam dan Potensi Ledakan yang Mungkin Terjadi
Lubang hitam merupakan objek luar angkasa yang sangat menarik perhatian ilmuwan karena kemampuannya menyerap segala sesuatu di sekitarnya, termasuk cahaya.
Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan telah mengidentifikasi dua jenis utama lubang hitam, yaitu lubang hitam bintang dan lubang hitam primordial.
Lubang hitam bintang terbentuk dari keruntuhan bintang besar di akhir masa hidupnya. Umumnya, massa lubang hitam ini berkisar antara 3 hingga 50 kali massa Matahari.
Sementara itu, lubang hitam primordial (PBH) adalah objek teoretis yang diperkirakan terbentuk dalam waktu kurang dari satu detik setelah Big Bang. PBH memiliki ukuran yang jauh lebih kecil dibandingkan lubang hitam bintang dan sering disebut sebagai “fosil” alam semesta karena keberadaannya sudah ada sejak awal.
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Physical Review Letters pada tahun 2025, para ilmuwan menyatakan bahwa mungkin kita akan dapat menyaksikan ledakan dari salah satu lubang hitam tersebut dalam waktu 10 tahun ke depan.
Seorang mahasiswa pascasarjana dari Universitas Massachusetts, Aidan Symons, mengungkapkan bahwa ada peluang hingga 90 persen untuk melihat ledakan tersebut.
Proses Ledakan Lubang Hitam Primordial
Teori radiasi Hawking menyatakan bahwa lubang hitam bisa meledak melalui proses yang dikenal sebagai radiasi Hawking. Awalnya, ilmuwan memperkirakan bahwa ledakan ini terjadi hanya sekali setiap 100.000 tahun.
Namun, teori Stephen Hawking menunjukkan bahwa semakin ringan sebuah lubang hitam, semakin cepat ia menguap dan akhirnya meledak.
Lubang hitam primordial, yang massanya lebih kecil dibandingkan lubang hitam bintang, menjadi kandidat terkuat untuk mengalami ledakan. Meskipun demikian, para ilmuwan juga mencoba memahami bagaimana lubang hitam bisa bertahan lebih lama.
Peran Muatan Gelap dalam Stabilitas Lubang Hitam
Penelitian ini dimulai dengan keraguan terhadap anggapan bahwa lubang hitam tidak memiliki muatan listrik. Para peneliti mengusulkan hipotesis baru: apa jika lubang hitam primordial terbentuk dengan sedikit muatan listrik dari partikel misterius yang disebut “elektron gelap”?
Elektron gelap adalah partikel mirip elektron biasa, tetapi memiliki massa yang jauh lebih berat dan bekerja melalui gaya elektromagnetik gelap. Dalam teori dark-QED, partikel ini membawa muatan listrik gelap dan saling berinteraksi melalui foton gelap, yang dapat memengaruhi perilaku materi di sekitar lubang hitam.
Dari sini, tim peneliti menyimpulkan bahwa jika lubang hitam terbentuk dengan sedikit muatan gelap, maka lubang hitam tersebut akan lebih stabil selama beberapa waktu sebelum akhirnya meledak.
Manfaat Ledakan Lubang Hitam bagi Ilmu Pengetahuan
Ledakan lubang hitam bukan hanya akan menjadi pertunjukan spektakuler, tetapi juga memberikan wawasan penting bagi ilmuwan. Ledakan ini bisa membantu memahami katalog partikel subatomik, termasuk partikel yang belum terdeteksi dan bahkan materi gelap.
Para peneliti menegaskan bahwa meskipun mereka tidak menjamin ledakan akan terjadi dalam 10 tahun mendatang, probabilitasnya cukup tinggi. “Kuncinya adalah armada teleskop antariksa dan darat saat ini sudah mampu mendeteksi ledakan semacam itu,” kata Aidan Symons.
Jika prediksi para ilmuwan benar, ledakan lubang hitam bisa menjadi jawaban atas pertanyaan mendalam tentang asal usul alam semesta. Dengan teknologi modern yang tersedia, kita mungkin segera menyaksikan fenomena langka ini.