Indonesia Jadi Destinasi Wisata Termurah di Dunia untuk Wisatawan Amerika. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan perdagangan keuangan The Forex Complex, Indonesia masuk dalam daftar destinasi wisata termurah di dunia bagi wisatawan asal Amerika.
Biaya rata-rata harian yang dikeluarkan oleh para pengunjung di negara ini sebesar US$70,23 atau sekitar Rp 1,1 juta. Hal ini membuat Indonesia menjadi pilihan yang menarik bagi mereka yang ingin berlibur dengan anggaran terbatas.
Namun, meskipun biaya liburan di Indonesia relatif murah, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi tingkat harga secara keseluruhan.
Salah satunya adalah tingkat inflasi yang mencapai 1,95 persen. Inflasi ini menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa dari waktu ke waktu, sehingga bisa memengaruhi pengeluaran wisatawan dalam jangka panjang.
Thailand Juga Masuk Daftar Destinasi Termurah
Selain Indonesia, Thailand juga terpilih sebagai salah satu destinasi wisata termurah di dunia. Pengeluaran rata-rata per hari bagi wisatawan mencapai US$81,87 atau sekitar Rp 1,3 juta. Namun, kondisi mata uang baht terhadap dolar AS terus melemah, sehingga membuat harga barang dan jasa lebih murah bagi wisatawan Amerika.
Metode Penelitian yang Digunakan
Studi ini dilakukan oleh perusahaan perdagangan keuangan The Forex Complex, yang mengevaluasi 19 destinasi wisata internasional. Untuk menentukan hasilnya, pihak perusahaan mempertimbangkan tiga faktor utama: biaya harian rata-rata terkait pariwisata dalam dolar AS, tingkat inflasi lokal, dan perubahan nilai tukar mata uang destinasi tersebut dari tahun ke tahun dibandingkan dengan dolar AS.
Dalam penelitian ini, beberapa pengeluaran umum seperti akomodasi, transportasi, dan makanan dihitung untuk menilai keterjangkauan suatu destinasi. Dengan metode ini, para ahli bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang biaya liburan di berbagai negara.
Islandia Jadi Destinasi Termahal
Di sisi lain, Islandia mendominasi daftar destinasi wisata termahal di dunia. Rata-rata biaya liburan di negara ini mencapai lebih dari US$400 atau sekitar Rp 6,4 juta per hari. Angka ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan negara-negara lain yang ikut dalam studi ini.
Tingkat inflasi di Islandia mencapai 5,5 persen, yang berdampak pada kenaikan harga hotel, makanan, dan transportasi. Seorang juru bicara The Forex Complex menyatakan bahwa fluktuasi mata uang dapat mengubah biaya perjalanan secara signifikan, bahkan di negara dengan harga lokal yang stabil.
Australia dan Meksiko di Urutan Kedua dan Ketiga
Destinasi termahal kedua adalah Australia, dengan pengeluaran harian sekitar US$280 atau Rp 4,5 juta per hari. Meskipun tingkat inflasi di Australia relatif rendah, hanya 2,4 persen, biaya hidup tetap tinggi karena beberapa faktor ekonomi.
Meksiko berada di posisi ketiga dalam daftar ini. Alasan utamanya adalah penguatan mata uang peso Meksiko terhadap dolar sebesar 6,4 persen, yang membuat biaya liburan bagi wisatawan Amerika meningkat. Padahal, biasanya Meksiko lebih ramah anggaran dibandingkan negara-negara Eropa.
Tips untuk Wisatawan
Meskipun pengeluaran harian sering kali menjadi fokus utama dalam memilih destinasi, pergeseran nilai tukar bisa memengaruhi anggaran liburan secara diam-diam.
Oleh karena itu, wisatawan disarankan untuk memperhatikan tren mata uang saat merencanakan perjalanan. Pada 2025, para pengunjung yang tidak memperhatikan hal ini mungkin akan menghadapi biaya yang lebih tinggi dari yang diharapkan.