Inter Menang Tipis 2-1, Chivu Akui Tanggung Jawab Performa Buruk Nerazzurri

Tanggung Jawab Pelatih atas Performa yang Kurang Memuaskan

JAKARTA – Cristian Chivu, pelatih Inter Milan, mengakui bahwa dirinya bertanggung jawab atas performa timnya yang tidak memuaskan dalam pertandingan Liga Champions melawan Kairat Almaty. Meskipun timnya berhasil meraih kemenangan tipis 2-1, pertandingan tersebut berjalan dengan sangat berat dan penuh tantangan.

Inter Milan dihadapkan pada lawan yang tidak mudah, yaitu Kairat Almaty dari Liga Kazakhstan. Tim tuan rumah harus bekerja keras untuk menciptakan peluang dan menembus pertahanan lawan. Lautaro Martinez akhirnya berhasil membuka skor di penghujung babak pertama, menjadi momen penting bagi Inter.

Namun, Kairat Almaty mampu menyamakan kedudukan melalui sundulan bebas Ofri Arad sepuluh menit setelah babak kedua dimulai. Carlos Augusto kemudian mencetak gol kemenangan dengan tendangan jarak jauh, memastikan kemenangan 2-1 untuk Inter.

Dalam wawancara dengan media lokal, Chivu mengungkapkan rasa tanggung jawabnya atas kurangnya mentalitas yang ditunjukkan oleh tim selama pertandingan. Ia menyatakan bahwa seharusnya Inter bisa tampil lebih baik.

“Kami butuh waktu hingga akhir babak pertama untuk bangkit dan memecahkan kebuntuan. Saya bertanggung jawab karena sebagai pelatih, saya tidak mampu memberikan mentalitas yang tepat kepada pemain,” ujar Chivu.

Ia juga menekankan bahwa ia gagal memberikan sikap yang tepat kepada para pemain, terutama dalam situasi seperti ini. “Saya sadar kami bermain setiap tiga hari sekali, tapi seharusnya kami bisa bermain lebih baik lagi.”

Meski begitu, Chivu mengakui bahwa kemenangan ini sangat penting untuk menjaga posisi di klasemen Liga Champions, terlebih mengingat kesulitan empat pertandingan terakhir yang lebih berat dibandingkan saat ini.

“Tidak ada pertandingan Liga Champions yang mudah, meskipun secara teori lawan mungkin terlihat lebih lemah daripada Inter,” tambahnya. Chivu juga menegaskan komitmennya untuk meningkatkan motivasi dan persiapan tim agar bisa tampil lebih baik di pertandingan mendatang.

“Saya harus bekerja lebih keras, bukan hanya para pemain. Saya perlu menemukan kata-kata dan motivasi yang tepat untuk meningkatkan konsentrasi dan sikap mereka,” jelasnya.

Chivu menegaskan bahwa dirinya mengambil tanggung jawab atas permainan yang mengecewakan dan akan melakukan lebih banyak persiapan untuk pertandingan selanjutnya. Lebih lanjut, Chivu mengungkapkan bahwa saat tim unggul 2-1, mereka terlalu sering mengoper bola antara bek tengah dan kembali ke kiper.

“Saya harus membuat mereka lebih mengerti bahwa Kairat terus berjuang untuk menyamakan kedudukan, jadi kami seharusnya bisa memanfaatkan mereka untuk membuka ruang.” Ia menambahkan, “Kami kurang kualitas dan ketajaman yang tepat untuk membuat keputusan yang benar. Pada satu titik, kami menjadi panik dan melakukan sesuatu yang salah.”

Chivu mengakhiri pernyataannya dengan menyatakan bahwa ia mengerti situasi tersebut, karena pernah menjadi pemain. Namun, ia tetap bertanggung jawab atas apa yang tidak bisa ia berikan kepada para pemain. Rasa kecewa terasa jelas dari pernyataannya, yang menunjukkan komitmen dan kesadaran akan tanggung jawab sebagai pelatih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *