Investor Tiongkok Tertarik Kelola Gerbang Wisata Sukapura
PROBOLINGGO – Sejumlah investor asing dari Tiongkok menunjukkan minat besar untuk mengelola Gerbang Wisata Sukapura (GWS), yang menjadi pintu masuk utama ke kawasan wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Kunjungan ini dilakukan bersama dengan Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN RI), Muhammad Mufti Mubarok, dan disambut oleh pihak terkait setempat.
Sekretaris Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo, Saiful Farid Cahyono Bakti, menjelaskan bahwa para investor tersebut menyampaikan ketertarikan mereka setelah melakukan peninjauan terhadap fasilitas yang tersedia di GWS.
“Mereka juga memberikan apresiasi atas upaya Pemkab Probolinggo dalam mengembangkan ruang-ruang pendukung UMKM di kawasan tersebut,” kata Saiful Farid.
Fasilitas yang tersedia antara lain meliputi klinik bisnis, layanan legalitas usaha, serta rumah kemasan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk lokal.
Saiful Farid Cahyono Bakti menilai bahwa pengelolaan GWS oleh investor dapat menjadi peluang besar untuk memperkuat sektor UMKM dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Probolinggo.
Menurutnya, GWS memiliki potensi strategis sebagai ruang promosi dan pemasaran produk-produk UMKM dari seluruh kecamatan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Ia berharap, keberadaan investor akan mampu memaksimalkan fungsi GWS sebagai pusat promosi UMKM dari 24 kecamatan di Probolinggo.
Dengan pengelolaan yang profesional, GWS tidak hanya akan menjadi gerbang pariwisata menuju Gunung Bromo, tetapi juga menjadi pusat aktivitas ekonomi berbasis UMKM. Hal ini sejalan dengan visi DKUPP dalam mendukung program UMKM naik kelas yang menjadi fokus utama Pemkab Probolinggo.
Kehadiran investor diharapkan dapat mendorong peningkatan PAD melalui aktivitas usaha dan sektor pariwisata yang berkembang. Selain itu, dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi daerah juga diharapkan dapat tercapai.
Potensi Strategis Gerbang Wisata Sukapura
Ketua BPKN RI, Muhammad Mufti Mubarok, menyatakan bahwa GWS memiliki posisi ideal sebagai titik awal bagi wisatawan sebelum menjelajah ke berbagai destinasi di kawasan Bromo.
Dibandingkan akses melalui Pasuruan, Malang, atau Lumajang, jalur dari Kabupaten Probolinggo menawarkan pengalaman yang lebih lengkap sejak awal perjalanan.
Ia menjelaskan bahwa para investor Tiongkok bahkan membayangkan GWS sebagai miniatur UMKM Kabupaten Probolinggo yang dapat merepresentasikan produk unggulan dari 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Dengan demikian, wisatawan yang berkunjung ke GWS akan lebih dulu diperkenalkan pada potensi ekonomi lokal sebelum menuju Bromo.
Mufti mendorong penguatan kerja sama internasional melalui konsep sister city dengan kota mitra di Tiongkok. Kerja sama antar pemerintah seperti ini diharapkan dapat membuka akses pasar luar negeri dan memperkuat ekosistem UMKM di daerah.
Jika terjalin sister city dengan kota di Tiongkok, akan terbuka peluang promosi dan distribusi produk UMKM Kabupaten Probolinggo ke pasar internasional. Ini menjadi solusi win-win yang saling menguntungkan.