Jangan Bangkrut! 7 Ceklis Penting untuk Mesin Diesel Bekas

Tips Penting Saat Membeli Mobil Diesel Bekas

Mobil diesel memiliki keunggulan yang tidak bisa dipandang remeh. Torsi yang besar, konsumsi bahan bakar yang relatif irit, serta ketangguhannya dalam perjalanan jauh atau mengangkut barang membuat mobil ini sangat diminati. Namun, di balik keunggulannya, ada sisi yang perlu diperhatikan dengan baik. Mesin diesel modern (Common Rail) terkenal sensitif dan membutuhkan perawatan khusus.

Jika sebelumnya pemilik mobil malas mengganti filter solar atau menggunakan bahan bakar murahan, maka kamu akan menanggung biaya perbaikan yang cukup besar, seperti kerusakan pada injector dan turbo yang bisa mencapai belasan hingga puluhan juta rupiah. Untuk menghindari hal tersebut, berikut 7 poin penting yang harus kamu cek saat membeli mobil diesel bekas:

1. Uji Start Dingin

Ini adalah langkah paling penting. Mintalah penjual untuk tidak menyalakan mesin sebelum kamu datang. Lakukan pengecekan sebagai berikut:

– Coba starter mesin saat masih dingin.

– Mesin diesel yang sehat seharusnya langsung menyala dalam 1-2 kali putaran tanpa perlu di starter berkali-kali.

Waspada jika:

– Mesin sulit menyala atau butuh waktu lama. Ini bisa menjadi tanda awal kompresi mesin lemah atau sistem glow plug (busi pemanas) bermasalah.

2. Perhatikan Warna Asap Knalpot

Warna asap yang keluar dari knalpot dapat memberi petunjuk tentang kondisi pembakaran mesin.

Asap Putih Tipis (Normal): Setelah mesin panas, asap seharusnya tipis atau nyaris tak terlihat.

Asap Putih Tebal/Kebiruan (Tanda Merah): Ini menunjukkan oli mesin ikut terbakar. Kemungkinan besar ada masalah serius pada ring piston atau seal turbo yang sudah rusak. Lebih baik hindari.

Asap Hitam Pekat: Pembakaran tidak sempurna. Bisa disebabkan oleh filter udara yang kotor atau injector yang tersumbat parah.

3. Cek Blow-by Gas

Cara mudah untuk mengeceknya adalah saat mesin hidup, buka tutup oli di atas mesin.

– Jika dari lubang tersebut keluar embusan asap kuat atau oli yang menyembur secara berlebihan, itu tanda bahwa kompresi mesin sudah bocor (blow-by tinggi). Mobil ini memerlukan perbaikan besar.

4. Sejarah Penggunaan Solar dan Filter Bahan Bakar

Pastikan pemilik sebelumnya selalu menggunakan solar berkualitas tinggi seperti Pertamina Dex atau setara. Jika mobil sering menggunakan solar subsidi, maka injectornya berisiko tinggi macet.

– Pastikan filter solar diganti secara rutin sesuai jadwal pabrikan. Filter solar adalah jantung mesin diesel. Jika kotor, bisa merusak injector dan high-pressure pump.

5. Inspeksi Turbo dan Rembesan Oli

Perhatikan suara turbo saat mesin sedang berjalan. Jika terdengar suara mendesis keras atau kasar (seperti gesekan logam), bisa jadi bearing turbo sudah aus.

– Periksa area di sekitar turbocharger dan saluran udara. Jika ada rembesan oli yang parah, bisa jadi indikasi seal turbo bocor.

6. Cek Cairan, Oli, dan Air Radiator

  • Oli Mesin: Tarik dipstick dan perhatikan konsistensinya. Oli yang berwarna putih susu atau cokelat keabu-abuan menandakan oli tercampur air, yang kemungkinan besar disebabkan oleh masalah pada gasket kepala silinder.
  • Air Radiator: Air harus bersih dan berwarna coolant (merah atau hijau). Jika air keruh, ini menandakan kurangnya perawatan.

7. Riwayat Perawatan yang Jelas dan Ahli Spesialis

Pastikan mobil memiliki buku servis lengkap. Ini membuktikan bahwa komponen sensitif seperti filter solar dan oli dirawat tepat waktu.

– Selalu bawa mekanik spesialis yang memahami mesin diesel Common Rail untuk melakukan pemeriksaan akhir. Karena perbaikan mesin diesel bisa sangat mahal, jangan ragu untuk meminta bantuan ahli.

Intinya, mesin diesel adalah investasi yang bagus, tetapi Anda harus memastikan bahwa pemilik sebelumnya disiplin dalam perawatan. Teliti di awal agar tidak menghadapi biaya service yang mahal di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *