Perayaan Kreativitas di Gedung CAD ITB Ganesha
BANDUNG – Di tengah suasana yang penuh semangat, Gedung CAD ITB Ganesha menjadi pusat perhatian masyarakat Bandung. Acara Saling Senggol, salah satu pre-event menuju Pasar Seni ITB 2025, menampilkan berbagai karya kreatif yang dibuat oleh mahasiswa dan alumni Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB.
Mulai dari pernak-pernik unik hingga photobooth dan tato sementara, semua karya ini memperkaya pengalaman para pengunjung.
Tidak hanya itu, acara ini juga dimeriahkan oleh pertunjukan musik dari beberapa artis. Berbagai band yang mengikuti audisi tampil di panggung, sebelum ditutup oleh grup ternama seperti The Panas Dalam Bank, Seurieus Band, dan Dongker. Penampilan musik ini memberikan nuansa yang lebih hidup dan menambah antusiasme pengunjung.
Tujuan Saling Senggol: Memperkuat Kolaborasi dalam Dunia Seni
Ketua Panitia Pasar Seni ITB 2025, Kayla Davina, menjelaskan bahwa Saling Senggol diadakan sebagai wadah untuk mempertemukan berbagai generasi di dunia seni. Tujuannya adalah menciptakan ruang bagi mahasiswa, alumni, dan publik untuk saling berbagi ide serta membangun kolaborasi kreatif.
“Tema Pattern Recognition yang diusung dalam acara ini bertujuan untuk membangun interaksi kuat dalam bidang seni dan desain,” ujarnya. Konsep ini dirancang agar bisa menghubungkan berbagai elemen komunitas seni, baik dari kalangan mahasiswa, alumni, maupun masyarakat umum.
Pameran dan Hiburan yang Menarik Minat Pengunjung
Selain pameran tenant, pengunjung juga dihibur dengan berbagai pertunjukan musik. Para peserta audisi yang terpilih akan kembali tampil pada Pasar Seni ITB 2025. Tenant yang terlibat dalam acara ini sebagian besar berasal dari mahasiswa dan alumni, sehingga atmosfernya sangat dekat dengan semangat kolaborasi internal.
Kayla menekankan bahwa Saling Senggol merupakan bagian awal dari rangkaian kegiatan menuju puncak Pasar Seni ITB 2025. Setelah ini, ITB akan menggelar forum diskusi seni dan desain bersama para pakar di Gedung CAD. Selain itu, pada 27 September 2025 akan ada pawai kostum di sepanjang Jalan Dago hingga BIP, yang diharapkan dapat meramaikan kota Bandung.
Antusiasme Mahasiswa dan Alumni
Audrey (22) dan Regina (23), mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) yang ikut serta sebagai tenant, mengaku senang bisa berpartisipasi dalam acara ini.
“Ini adalah peluang yang lumayan karena kita bisa memperkenalkan karya kita kepada publik. Ada juga pertunjukan dan pameran yang menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan mereka,” ujar Audrey.
Regina menambahkan bahwa Pasar Seni ITB selalu memiliki daya tarik tersendiri. “Tahun ini adalah pertama kalinya kami bisa ikut sebagai mahasiswa. Jadi rasanya sangat dinanti-nantikan. Pasar Seni ITB selalu punya magnet tersendiri bagi masyarakat,” tambahnya.
Pasar Seni ITB: Agenda Kreatif yang Dinanti
Pasar Seni ITB dikenal sebagai salah satu perhelatan seni terbesar di Indonesia. Terakhir kali digelar pada 2014, acara ini identik dengan keramaian, pameran karya, hingga pertunjukan seni lintas kalangan. Dengan kembalinya agenda ini, ITB berharap dapat memperkuat ekosistem kreatif yang menyatukan mahasiswa, alumni, dan masyarakat umum.
Saling Senggol menjadi langkah awal yang menunjukkan antusiasme dan kesiapan FSRD ITB dalam menyambut Pasar Seni ITB 2025. Dengan konsep yang inovatif dan partisipasi aktif dari berbagai kalangan, acara ini diharapkan dapat menjadi ajang yang sukses dan berdampak positif bagi dunia seni dan desain di Indonesia.