Kisah Kevin Strickland: 42 Tahun Dipenjara, Akhirnya Dibebaskan

Pria Missouri Dibebaskan Setelah 42 Tahun Penjara

Seorang pria asal Missouri, Kevin Strickland (62), akhirnya dibebaskan dan dinyatakan tidak bersalah setelah menjalani hukuman penjara selama 42 tahun. Kasus ini menandai salah satu penahanan terlama dalam sejarah negara bagian tersebut. Strickland dihukum atas dugaan keterlibatannya dalam pembunuhan tiga orang pada tahun 1978. Meski ia terus menegaskan ketidakbersalahannya, ia tetap dijatuhi hukuman penjara pada Juni 1979.

Pada 2021, kasus Strickland ditinjau ulang dan kejaksaan Missouri akhirnya mengakui bahwa ia tidak bersalah. Ia pun segera dibebaskan dari penjara. “Saya tidak menyangka hari ini akan datang,” ujarnya saat berbicara kepada media. Hingga dibebaskan, kasus ini menjadi penahanan salah paling lama dalam sejarah Missouri.

Menurut data National Registry of Exonerations, yang mencatat pembebasan sejak 1989, kasus Strickland juga menjadi hukuman salah paling lama ketujuh yang diakui di Amerika Serikat. Sayangnya, berdasarkan hukum di negara bagian tersebut, Strickland kemungkinan besar tidak akan menerima kompensasi finansial.

Tidak Mendapat Ganti Rugi Finansial

Setelah dibebaskan, Strickland mengungkapkan rasa terima kasih kepada pengacara dan semua orang yang mendengarkan ceritanya selama bertahun-tahun. Pengacara dari Midwest Innocence Project, yang telah bekerja selama berbulan-bulan untuk membebaskan Strickland, menyampaikan rasa gembira atas keputusan tersebut. Direktur hukum Midwest Innocence Project, Tricia Rojo Bushnell, mengatakan bahwa mereka yakin setiap hakim yang melihat bukti akan menemukan Strickland tidak bersalah. Dan itu memang terjadi.

Namun, Bushnell menambahkan bahwa Strickland tetap tidak mendapatkan keadilan karena negara tidak akan membayar waktu yang telah terbuang. “Tidak ada yang bisa mengganti 43 tahun yang hilang darinya. Strickland kembali ke rumah dan negara bagian yang tidak akan membayar sepeser pun untuk waktu yang telah dicurinya. Itu bukan keadilan,” tambahnya.

Menurut Midwest Innocence Project, Missouri hanya memberikan kompensasi kepada narapidana yang dibebaskan melalui bukti DNA, bukan berdasarkan kesaksian saksi mata. Hal ini menjadi tantangan besar bagi para korban kesalahan hukum seperti Strickland.

Dituduh Tanpa Bukti

Strickland dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tanpa adanya kemungkinan pembebasan bersyarat selama 50 tahun. Hukuman tersebut bermula ketika ia dikaitkan dengan peristiwa perampokan di sebuah rumah di Kansas City pada 25 April 1978. Malam itu, empat pelaku perampok menembak tiga orang yang berada di dalam rumah, yakni Sherrie Black (22), Larry Ingram (22), dan John Walker (20). Korban keempat, Cynthia Douglas (20), selamat dengan luka-luka setelah berpura-pura mati.

Polisi menangkap Strickland, yang saat itu masih remaja, hanya berdasarkan firasat dari pacar saudara perempuan korban. Setelah penangkapan, Douglas diduga ditekan oleh polisi untuk menunjuk Strickland ketika proses pengidentifikasian tersangka di antara beberapa orang yang dituduh. Strickland mengaku kepada polisi bahwa ia berada di rumah dan sedang menonton televisi. Selain itu, tidak ada bukti fisik yang mengaitkan dirinya dengan kejahatan tersebut.

Kesaksian yang Berubah

Di sidang pertama pada 1979, dewan juri gagal mencapai kesepakatan bulat. Saat itu terdapat 11 juri berkulit putih dengan 1 juri berkulit hitam. Semua sepakat menuduh Strickland kecuali 1 juri berkulit hitam. Di sidang kedua, dewan juri yang seluruhnya berkulit putih memvonis Strickland bersalah atas satu dakwaan pembunuhan tingkat kapital dan dua dakwaan pembunuhan tingkat kedua.

Bertahun-tahun kemudian, Douglas kemudian menarik kembali kesaksiannya. Ia menulis kepada Midwest Innocence Project bahwa saat itu situasi tidak jelas sehingga ia memberikan kesaksian yang salah. “Tapi sekarang saya tahu lebih banyak dan ingin membantu orang ini jika bisa,” kata Douglas. Douglas kemudian meninggal sebelum sempat secara resmi menarik kembali kesaksiannya terhadap Strickland. Namun, ibunya, saudara perempuannya, dan putrinya bersaksi di pengadilan bahwa ia telah memilih orang yang salah.

Pembebasan Strickland

Kejaksaan di Jackson County, Missouri, kembali meninjau vonis Strickland pada November 2020. Di bawah undang-undang Missouri yang baru, mereka mengajukan permohonan untuk pembebasan dan pembatalan hukuman secara segera. “Dalam kondisi yang luar biasa ini, kepercayaan Pengadilan terhadap vonis Strickland telah terguncang sedemikian rupa sehingga tidak dapat dipertahankan, dan putusan vonis harus dibatalkan,” tulis Hakim James Welsh dalam putusannya.

Rojo Bushnell dari Midwest Innocence Project mengatakan bahwa proses tersebut menunjukkan betapa sulitnya sistem hukum untuk memperbaiki kesalahan. “Jaksa setuju bahwa Strickland tidak bersalah, dan tetap saja proses ini memakan waktu berbulan-bulan. Seharusnya tidak serumit itu,” kata Bushnell.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *