Komentar Erick Thohir Soal Tantiem BUMN yang Diangkat Prabowo

Erick Thohir Menghadapi Pertanyaan tentang Penghapusan Tantiem BUMN

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, tampak diam saat diwawancarai mengenai kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang memutuskan untuk menghapus tantiem atau bonus tahunan bagi komisaris perusahaan BUMN. Hal ini terjadi setelah ia baru saja menyaksikan upacara perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta.

Erick menyampaikan bahwa perayaan tersebut sangat luar biasa. Ia mengapresiasi pertunjukan pesawat-pesawat terbang yang dinilainya seperti F1 dan juga menyoroti kesenian serta partisipasi masyarakat yang menarik. Meski demikian, segera setelah itu, ia langsung dibombardir oleh berbagai pertanyaan dari para jurnalis mengenai kebijakan yang diambil oleh Presiden Prabowo.

Pertanyaan tersebut berkaitan dengan penghapusan tantiem yang diberikan kepada komisaris dan direksi BUMN. Erick terlihat tidak merespons secara langsung dan hanya tersenyum sambil berjalan cepat bersama istrinya. Ia juga tidak memberikan jawaban ketika ditanya mengenai alasan Presiden Prabowo menempatkan wamen sebagai komisaris untuk mengawasi kinerja BUMN.

Perhatian Presiden Prabowo terhadap Tantiem BUMN

Presiden Prabowo Subianto secara aktif menyoroti masalah besar dalam penghasilan komisaris BUMN, terutama terkait tantiem atau bonus tahunan. Ia menilai bahwa besarnya pemberian bonus tersebut sering kali tidak sebanding dengan kontribusi yang diberikan oleh komisaris. Tantiem menjadi salah satu bagian utama dari penghasilan jajaran direksi maupun komisaris BUMN.

Menurut Prabowo, idealnya bonus hanya diberikan ketika perusahaan mencatatkan laba. Namun, dalam praktiknya, pembayaran tantiem tetap dilakukan meskipun perusahaan mengalami kerugian, dengan alasan bahwa capaian kinerja tertentu telah tercapai.

Ia menegaskan bahwa kebijakan ini tidak rasional dan sudah memerintahkan Danantara untuk menghentikan praktik pembayaran tantiem yang dinilainya tidak masuk akal. Prabowo juga menekankan bahwa direksi maupun komisaris yang tidak setuju dengan kebijakan ini dapat mengundurkan diri.

Dampak Kebijakan Terhadap BUMN

Kebijakan yang diambil oleh Presiden Prabowo memiliki dampak signifikan terhadap struktur keuangan dan manajemen BUMN. Penghapusan tantiem bisa menjadi langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan perusahaan negara. Namun, hal ini juga bisa menimbulkan reaksi dari kalangan internal BUMN, termasuk para komisaris dan direksi yang sebelumnya terbiasa dengan sistem pemberian bonus.

Selain itu, penempatan wamen sebagai komisaris juga menjadi isu yang menarik perhatian. Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk memastikan pengawasan lebih ketat terhadap kinerja BUMN. Namun, hal ini juga bisa memicu diskusi tentang otoritas dan tanggung jawab dalam pengelolaan perusahaan negara.

Dengan adanya perubahan ini, BUMN akan menghadapi tantangan baru dalam menjaga keseimbangan antara efisiensi, transparansi, dan keberlanjutan operasional. Masa depan BUMN akan bergantung pada seberapa baik kebijakan ini diterapkan dan seberapa besar dukungan yang diberikan oleh seluruh pihak terkait.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *