Kritik Dokter Tifa tentang Pendidikan Gibran di MDIS Singapura Kembali Viral

Isu Pendidikan Gibran Rakabuming Raka Kembali Muncul di Media Sosial

JAKARTA – Isu mengenai latar belakang pendidikan Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial.

Beberapa netizen mulai mempertanyakan kebenaran klaim bahwa Gibran pernah menempuh pendidikan di Management Development Institute of Singapore (MDIS).

Salah satu pengguna media sosial yang aktif dalam menyampaikan kritik adalah Dokter Tifauzia Tyassuma atau lebih dikenal dengan nama Dokter Tifa. Dalam unggahan di platform X pada 20 September 2025, ia mengungkapkan keraguan terhadap klaim tersebut.

Ia menyoroti data mahasiswa resmi yang dipublikasikan oleh lembaga terkait dan mempertanyakan mengapa nama Gibran tidak tercantum dalam daftar tersebut.

“Di ruko sebelah mana dia pernah kuliah di Singapore?” tulisnya dalam unggahan tersebut. Kalimat ini langsung memicu berbagai respons dari warganet. Banyak dari mereka menegaskan bahwa pendidikan di luar negeri tidak bisa dimanipulasi. Salah satu akun @Priagarislurus menulis, “Di Singapore dan Australia gak ada termul, gak akan bisa tipu-tipu oleh bapak dan anak ijazah palsu.”

Dokter Tifa tidak hanya mengkritik klaim pendidikan Gibran di Singapura, tetapi juga mengungkap kemungkinan adanya ketidakjelasan dalam riwayat pendidikannya. Ia menyebut data terbaru dari Australia membuatnya semakin curiga. “Riwayat pendidikan Gibran sangat problematik, rawan scam, potensial fake,” ujarnya.

Meski kritik terus muncul, pihak pemerintah telah memberikan penjelasan resmi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa ijazah Gibran asli dan telah melalui proses penyetaraan yang sah.

Menurut informasi yang tersedia, Gibran menyelesaikan pendidikannya di MDIS Singapura dan meraih gelar Bachelor of Science melalui kerja sama dengan University of Bradford, Inggris.

Namun, meskipun demikian, sebagian publik masih merasa informasi mengenai pendidikan Gibran kurang transparan. Ada beberapa pihak yang meminta agar dokumen pendidikan Gibran ditampilkan secara terbuka di laman resmi KPU. Tujuannya adalah untuk menghindari spekulasi dan tanda tanya tentang keabsahan ijazahnya.

Isu ini masih terus bergulir. Di satu sisi, terdapat kelompok yang meragukan kebenaran klaim pendidikan Gibran. Di sisi lain, terdapat data resmi yang menyatakan bahwa ijazahnya sah.

Perdebatan ini diprediksi akan terus menjadi topik hangat di media sosial. Netizen dan aktivis politik terus mencermati perkembangan situasi ini, sambil menantikan klarifikasi lebih lanjut dari pihak terkait.

Selain itu, isu ini juga menjadi bahan diskusi dalam berbagai forum online dan media massa. Banyak pihak berharap agar transparansi dalam penyajian data pendidikan para tokoh politik dapat meningkat, sehingga tidak lagi memicu kontroversi dan spekulasi yang tidak jelas sumbernya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *