Dokumenter Sepang Clash Mengundang Kritik dari Bagnaia
JAKARTA – Belum lama ini, MotoGP merilis sebuah dokumenter berjudul Sepang Clash setelah 10 tahun peristiwa tersebut terjadi. Dokumenter ini menjadi sorotan dan menimbulkan pro dan kontra di kalangan penggemar olahraga balap motor.
Salah satu yang memberikan tanggapan adalah Francesco Bagnaia, yang tidak secara eksplisit menyatakan dukungannya kepada Valentino Rossi atau Marc Marquez. Namun, ia mengeluarkan kritik tajam terhadap penyelenggaraan dokumenter tersebut.
Dokumenter ini mencakup wawancara dengan beberapa pebalap yang terlibat dalam insiden tersebut serta menayangkan ulang cuplikan dari MotoGP Malaysia 2015.
Tidak hanya fokus pada saat kejadian, tetapi juga bagian di balik layar setelah balapan berakhir. Hal ini membuat banyak pihak merasa bahwa dokumenter tersebut mungkin tidak sepenuhnya objektif.
Bagnaia, yang sebelumnya mendapat kritikan di media sosial atas reaksinya di garasi Yamaha terhadap insiden antara Rossi dan Marquez, merasa bahwa dokumenter tersebut tidak pantas dirilis.
Ia juga mengkritik keputusan untuk merilis dokumenter tersebut pada tanggal 23 Oktober, yang merupakan peringatan kematian Marco Simoncelli di Sepang pada 2011.
“Menurut saya, dalam banyak hal, para pebalap memiliki kepekaan yang tidak dimiliki oleh mereka yang mengambil keputusan tertentu,” ujar Bagnaia, dikutip dari Crash.net, Kamis (6/11/2025).
Ia menambahkan bahwa bahkan ide untuk merilis dokumenter tersebut, jika bisa disebut demikian, pada tahun 2015 menurutnya tidak terlalu baik.
Peran-peran dalam dokumenter tersebut digambarkan sedikit terdistorsi. Bagnaia menegaskan bahwa ia tidak ingin membahasnya lebih jauh, tetapi menilai bahwa hal itu tidak pantas.
Bagnaia juga menjelaskan bahwa ia ditanya tentang partisipasinya dalam dokumenter tersebut, tetapi ia menolak karena merasa tidak pantas untuk berkomentar tentang insiden tersebut.
Meskipun ia merupakan murid Rossi, Bagnaia juga merupakan rekan setim Marquez di tim pabrikan Ducati. Ia telah secara aktif membela pebalap Spanyol tersebut saat dia diteriaki oleh penonton Italia yang partisan.
“Saya ditanya tentang hal itu di awal tahun, dan saya mengatakan bahwa tidak pantas untuk membicarakannya,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan bahwa dalam dokumenter tersebut, Andrea Dovizioso mengatakan bahwa ia tidak ingat apa-apa. Bahkan Ayumu Sasaki, yang tidak bisa berbuat apa-apa tentang insiden tersebut, dianggap kasihan.
Menurut Bagnaia, dokumenter tersebut hanya memperkeruh suasana dan tidak menyelesaikan perseteruan antara Rossi dan Marquez, termasuk masing-masing penggemarnya. Apalagi, tidak ada tanggapan apa pun dari Rossi atau Marquez dalam dokumenter tersebut.
Penutup
Dengan adanya kritik yang datang dari Bagnaia, dokumenter Sepang Clash menjadi bahan diskusi yang hangat di kalangan penggemar MotoGP. Bagaimana cara menghadapi momen historis seperti ini, apakah melalui dokumentasi atau tidak, menjadi pertanyaan besar yang belum sepenuhnya terjawab.
Bagnaia menunjukkan bahwa kepekaan dan perasaan para pebalap harus dihargai, terlepas dari keputusan yang diambil oleh pihak lain.











