“Kita juga mempertanyakan kepada KPU Brebes kiprahnya sebagai pemantau pilkada atau pemilu. LSM ini tidak pernah ikut dalam pemantauan dalam pemilu pemilu sebelumnya,” bebernya.
Sementara itu, salah satu aktivis mahasiswa dari Universitas Peradaban, Zinemuhammad mengaku bahwa tuntutan ini murni hasil dari diskusi para aktivis mahasiswa di Brebes.
“Kami tidak sedang mendukung calon siapapun, yang kami minta adalah penyelanggaran pilkada yang fair dan netral. Dimulai dari tuntutan kami untuk KPU mencabut LSM Hati Kita sebagai Lembaga Pemantau Pemilu,” paparnya.
“Jika KPU tidak mengindahkan, jangan salahkan kami mahasiswa untuk turun ke jalan”, kata Zinemuhammad.
Protes serupa sudah pernah disampaikan oleh sekelompok warga. Mereka juga datang ke KPU Brebes untuk meminta klarifikasi terkait dugaan ketidaknetralan LSM Hati Kita sebagai salah satu Pemantau Independen Pilkada Brebes 2024.