Pemahaman yang Tepat tentang Kecerdasan Buatan Membuka Peluang Baru
JAKARTA – Kecerdasan buatan atau AI menjadi salah satu teknologi paling menonjol dalam era digital saat ini. Namun, pemahaman yang tepat terhadap AI sangat penting untuk memaksimalkan manfaatnya dalam berbagai sektor. Sayangnya, hingga kini penggunaan AI masih belum sepenuhnya optimal.
Banyak orang menganggap AI sebagai solusi universal yang mampu menyelesaikan segala masalah. Padahal, AI seharusnya dilihat sebagai alat bantu yang memiliki batasan tertentu.
Menurut Bintang Hidayanto, pendiri Gani AI, perusahaan teknologi asal Indonesia, AI sebaiknya digunakan sebagai alat yang membantu pekerjaan, bukan sebagai solusi otomatis tanpa batas.
Edukasi dan Keamanan Data Sebagai Faktor Penting
Bintang menekankan bahwa edukasi pasar dan keamanan data menjadi faktor kunci dalam ekspansi bisnis. Ia menyatakan bahwa tantangan utama bukanlah soal teknis, melainkan kesalahpahaman publik terhadap kemampuan AI.
Jika AI digunakan dengan benar, maka teknologi ini dapat memberikan kontribusi besar dalam meningkatkan produktivitas.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Gani AI memiliki rencana ekspansi global. Perusahaan ini menargetkan untuk menjadi perusahaan pertama dari Indonesia yang sukses di pasar internasional.
Dalam hal ini, Gani AI fokus pada pengembangan produk yang berbeda dan pelatihan model AI khusus di bidang hukum, pajak, dan akuntansi.
Solusi Berbasis AI untuk Korporasi
Salah satu inovasi terbaru dari Gani AI adalah Gani Atlas, sebuah solusi berbasis AI yang dirancang khusus untuk kebutuhan korporasi regional dan multinasional.
Produk ini memadukan kecerdasan buatan vertikal di bidang hukum dan regulasi dengan kemampuan mengubah data tak terstruktur seperti dokumen, kontrak, dan ketentuan peraturan menjadi struktur analitik yang bisa diproses oleh mesin.
Dengan Gani Atlas, pengguna dapat mengunggah ribuan data secara acak dan dengan bantuan AI, mereka akan lebih mudah memahami informasi yang terkandung di dalamnya.
Bintang menjelaskan bahwa produk ini tidak hanya berupa AI as a Service, tetapi juga Software as a Service (SaaS) yang khusus dibuat untuk perusahaan besar.
Pendekatan Keamanan Data yang Berbeda
Dalam menghadapi kekhawatiran privasi, khususnya dari klien korporasi, Gani AI mengambil pendekatan yang berbeda. Mereka tidak langsung menghubungkan model dasar dari pihak ketiga ke sistem pengguna, melainkan menjalankan model tersebut di infrastruktur milik sendiri.
“Pendekatan kami sedikit berbeda dari kebanyakan perusahaan AI as a Service. Model tersebut kami salin dan jalankan di server milik kami sendiri, sehingga seluruh data dan proses tetap berada dalam sistem yang kami kendalikan,” jelas Bintang. Ini dilakukan untuk mencegah potensi kebocoran data ke pihak ketiga.
Kolaborasi dengan Mitra Lokal
Untuk mewujudkan visi global, Gani AI akan fokus pada pengembangan produk unggulan dan membangun kolaborasi dengan profesional lokal di setiap negara.
Bintang menyatakan bahwa kolaborasi ini akan membuat perusahaan lebih responsif terhadap kebutuhan pasar masing-masing negara.
Dengan pendekatan ini, Gani AI berharap dapat menjadi pemain utama di panggung global sambil tetap menjaga keamanan data dan memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan korporasi.
Dengan komitmen terhadap inovasi dan kerja sama lintas budaya, Gani AI siap menghadapi tantangan di dunia bisnis yang semakin dinamis.