Mengapa Gejala Pilek Memburuk di Malam Hari?

Mengapa Gejala Pilek Terasa Lebih Parah di Malam Hari?

JAKARTA – Pilek adalah kondisi kesehatan yang umum terjadi, terutama saat musim hujan atau masa pancaroba. Meskipun gejalanya biasanya ringan seperti hidung meler atau batuk, banyak orang merasa keluhan ini justru semakin mengganggu pada malam hari. Ada beberapa alasan yang menjelaskan mengapa pilek bisa memburuk saat waktu tidur tiba.

Ritme Sirkadian yang Mempengaruhi Tubuh

Ritme sirkadian adalah jam internal tubuh yang berlangsung selama 24 jam. Fungsi ini mengatur siklus tidur dan bangun serta berbagai proses fisiologis lainnya. Saat tubuh sedang sakit, sistem kekebalan tubuh menjadi sangat aktif.

Namun, ritme sirkadian dapat menyebabkan peningkatan aktivitas sistem imun lebih besar pada malam hari. Hal ini dapat memicu peradangan dalam tubuh, yang akhirnya memperburuk gejala pilek.

Penurunan Kadar Kortisol

Kortisol adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh sebagai respons terhadap stres, tetapi juga berperan dalam mengatur fungsi imun dan peradangan.

Kadar kortisol cenderung meningkat pada pagi hari, membantu mengurangi peradangan dan gejala pilek. Namun, kadar hormon ini menurun pada malam hari, yang bisa membuat gejala pilek terasa lebih buruk.

Postnasal Drip yang Mengganggu

Postnasal drip adalah kondisi di mana lendir menumpuk di bagian belakang tenggorokan. Saat berbaring, lendir ini dapat terkumpul dan memicu refleks batuk alami.

Selama siang hari, gravitasi membantu mengeluarkan lendir, tetapi ketika tidur, kondisi ini bisa memperburuk gejala pilek, terutama batuk dan hidung tersumbat.

Kualitas Udara yang Buruk

Udara kering di kamar tidur dapat memperparah gejala pilek, terutama jika cuaca sedang dingin. Kurangnya kelembapan bisa mengiritasi saluran pernapasan, sehingga memperbesar risiko batuk dan hidung tersumbat.

Selain itu, polutan udara dalam ruangan seperti debu dan alergen bisa berkembang biak di ruang yang tidak berventilasi baik, yang berpotensi memperburuk masalah pernapasan.

Lebih Sadar akan Gejala

Pada siang hari, ada banyak hal yang bisa mengalihkan perhatian dari gejala pilek, seperti pekerjaan, aktivitas rumah tangga, atau hiburan. Namun, saat malam tiba dan kamu berbaring untuk tidur, tidak ada distraksi. Akibatnya, gejala pilek terasa lebih nyata dan bisa terasa lebih mengganggu.

Tips Mengelola Gejala Pilek

Untuk meringankan gejala pilek pada malam hari, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

  • Tidur dengan beberapa bantal: Menjaga posisi kepala lebih tinggi dapat mencegah lendir terkumpul di belakang tenggorokan.
  • Gunakan pelembap udara: Ini membantu menjaga kelembapan di kamar, mengurangi iritasi saluran pernapasan. Pastikan pelembap dibersihkan secara rutin.
  • Jaga hidrasi: Dehidrasi bisa membuat lendir lebih kental dan sulit dibersihkan.
  • Pertimbangkan obat antiinflamasi: Obat seperti parasetamol atau ibuprofen bisa membantu mengurangi pembengkakan dan rasa nyeri. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakannya.
  • Mandi uap: Jika kesulitan tidur, mandi air hangat dengan uap bisa membantu mengencerkan lendir dan membersihkan sekresi.

Kesimpulan

Gejala pilek yang memburuk pada malam hari bukanlah hal yang tidak wajar. Banyak faktor yang berkontribusi, mulai dari ritme sirkadian hingga kualitas udara. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan strategi pengelolaan yang tepat, kamu bisa merasa lebih nyaman dan mendapatkan tidur yang cukup.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *