Mengapa Kereta Api Tidak Punya Sabuk Pengaman? Ini Jawabannya

Alasan Kereta Tidak Membutuhkan Sabuk Pengaman

JAKARTA – Saat melakukan perjalanan dengan berbagai moda transportasi seperti bus, mobil, atau pesawat, penumpang biasanya selalu mengenakan sabuk pengaman sebagai bagian dari tindakan keselamatan.

Namun, ada satu hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh banyak orang, yaitu bahwa kereta api tidak dilengkapi dengan sabuk pengaman. Mengapa demikian? Berikut penjelasannya.

Kecelakaan Kereta Sangat Jarang Terjadi

Dibandingkan dengan kecelakaan yang sering terjadi pada kendaraan darat atau pesawat terbang, kecelakaan kereta relatif sangat jarang. Data dari Federal Railroad Administration menunjukkan bahwa pada tahun 2024, hanya tercatat sekitar 2.261 insiden di perlintasan rel dengan 262 korban jiwa.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kecelakaan lalu lintas jalan raya yang mencapai lebih dari 39.000 korban jiwa dalam waktu yang sama.

Menurut Thomas Barth, seorang pakar keselamatan transportasi dan mantan penyelidik faktor keselamatan di National Transportation Safety Board (NTSB) Amerika Serikat, kecelakaan kereta memiliki risiko yang sangat rendah karena operasionalnya berada dalam lingkungan yang sangat terkendali.

Selain itu, kereta dioperasikan oleh operator profesional, sehingga risiko yang ada sudah dikelola secara baik tanpa perlu tambahan alat keselamatan seperti sabuk pengaman.

Perbedaan Gaya Benturan Antara Kereta dan Kendaraan Lain

Ketika terjadi tabrakan, besar kecilnya gaya benturan bergantung pada kecepatan kendaraan saat berhenti. Misalnya, mobil yang menabrak dinding akan langsung berhenti, sehingga gaya benturannya sangat besar.

Sementara itu, kereta memiliki massa yang jauh lebih besar dan biasanya melambat secara bertahap, sehingga gaya benturannya jauh lebih kecil.

Hanya dalam situasi ekstrem seperti tabrakan langsung antara dua kereta atau kejadian anjlokan besar, gaya benturan bisa tinggi. Namun, kejadian semacam ini sangat langka terjadi.

Fokus pada Sistem Pencegahan Kecelakaan

Alih-alih menggunakan sabuk pengaman, industri perkeretaapian lebih fokus pada sistem pencegahan kecelakaan. Salah satu contohnya adalah Positive Train Control (PTC), sebuah sistem otomatis nasional yang dapat menghentikan kereta jika terdeteksi adanya potensi tabrakan atau kesalahan manusia. Sistem ini membantu meningkatkan keselamatan tanpa perlu mengandalkan alat fisik seperti sabuk pengaman.

Apakah Kereta Lebih Aman dari Pesawat?

Menurut Rail Passengers Association, bepergian dengan kereta jauh lebih aman dibandingkan mobil, hingga 17 kali lebih aman. Dalam perjalanan, kereta juga dianggap lebih aman dibanding pesawat. Meski begitu, jika dihitung per jarak tempuh, pesawat masih unggul dalam hal keselamatan.

Secara umum, baik pesawat maupun kereta jauh lebih aman dibandingkan moda transportasi darat lainnya seperti mobil atau bus.

Alasan Praktis Kereta Tidak Memakai Sabuk Pengaman

Thomas Barth menjelaskan beberapa alasan praktis mengapa sabuk pengaman tidak ideal untuk digunakan di kereta:

  • Biaya tinggi dan desain kursi tak cocok: Kursi kereta harus didesain ulang total agar dapat mendukung sabuk pengaman.
  • Kenyamanan penumpang: Kursi akan menjadi lebih kaku dan kurang nyaman.
  • Risiko tambahan: Penumpang yang berdiri atau berjalan bisa cedera jika terlempar ke kursi yang lebih keras.
  • Kapasitas berkurang: Banyak kereta memiliki area berdiri, terutama di rute komuter. Jika sabuk diwajibkan, jumlah penumpang harus dikurangi.

Standar Keselamatan Tinggi di Kereta

Meskipun tidak menggunakan sabuk pengaman, kereta tetap mematuhi standar keselamatan yang tinggi. Regulasi seperti Title 49 CFR Part 238.233 memastikan interior kereta didesain dengan “geometri aman”. Bentuk kursi dan pegangan yang dirancang khusus dapat mengurangi risiko cedera tanpa perlu bantalan tambahan.

Barth menegaskan bahwa tidak ada moda transportasi yang benar-benar 100 persen aman. Namun, desain dan regulasi yang diterapkan telah berhasil menurunkan risiko ke level yang bisa diterima. Untuk kereta, level risiko tersebut tidak memerlukan adanya sabuk pengaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *