Mentan Sampaikan Instruksi Prabowo untuk Pengembangan Kelapa: Anggaran Sudah Cair

Kebijakan Pengembangan Kelapa Indonesia yang Dilakukan Pemerintah

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa Presiden Republik Indonesia telah memberikan instruksi untuk pengembangan kelapa secara menyeluruh guna meningkatkan nilai ekonomi dari hasil pertanian tersebut. Instruksi ini diberikan dalam konteks hilirisasi produk kelapa agar lebih bernilai tambah.

Amran menjelaskan hal tersebut setelah menghadiri acara Panen Raya Jaksa Mandiri di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa (19/8/2025). Ia merespons pertanyaan mengenai harga kelapa yang masih tinggi di pasar. Menurutnya, saat ini anggaran untuk program pengembangan kelapa sudah dialokasikan dan siap digunakan.

“Presiden memerintahkan pengembangan kelapa secepat mungkin. Anggarannya sudah turun, yaitu untuk pengembangan kelapa,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa kenaikan harga kelapa saat ini justru menguntungkan para petani lokal. Hal ini berdampak positif terhadap peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) hingga 150-160 persen. Dengan kondisi ini, pihaknya berupaya keras untuk mengembangkan sektor kelapa melalui berbagai langkah strategis.

Langkah-langkah yang dilakukan antara lain adalah pembibitan, replanting (penanaman kembali), serta perawatan yang baik agar profitabilitas meningkat. Selain itu, pihaknya juga fokus pada hilirisasi produk kelapa, seperti Virgin Coconut Oil (VCO) dan susu kelapa.

Meski demikian, Amran tidak menyebutkan nominal anggaran yang dimaksud. Namun, ia menekankan pentingnya pengembangan kelapa sebagai salah satu komoditas unggulan Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Amran juga mengakui bahwa ekspor kelapa saat ini lebih banyak dilakukan dalam bentuk mentah karena permintaan tinggi dari luar negeri. Hal ini menyebabkan harga kelapa di pasaran tetap tinggi.

“Kelapa sangat diminati oleh China dan beberapa negara lain. Bahkan, kelapa tidak bisa tumbuh di beberapa negara, termasuk Eropa dan China. Ini menjadi peluang besar bagi Indonesia,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kenaikan harga kelapa saat ini memberikan keuntungan besar. Harga kelapa yang sebelumnya hanya Rp 1.350.000 kini mencapai Rp 4.000.000, bahkan ada yang mencapai Rp 10.000.000.

Investasi Pabrik Hilirisasi Kelapa

Selain kebijakan pemerintah, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Indonesia telah melakukan groundbreaking pabrik hilirisasi kelapa. Pembangunan pabrik ini merupakan investasi dari perusahaan pengolahan kelapa terbesar asal China.

“Pengusaha dari China baru saja melakukan groundbreaking pabrik hilirisasi kelapa. Sebelumnya, kelapa diekspor dalam bentuk mentah ke Cina, namun kini akan diolah di Indonesia,” ujarnya.

Menurut Rosan, total investasi untuk pabrik hilirisasi kelapa mencapai 100 juta dollar AS atau setara dengan Rp 1,6 triliun (dengan asumsi kurs Rp 16.300). Meski demikian, ia tidak menjelaskan lokasi pabrik maupun nama perusahaan yang terlibat.

Ia hanya menyatakan bahwa investor dari China tertarik untuk mengembangkan pengolahan kelapa di berbagai daerah di Indonesia. “Kami harap pengolahan kelapa dapat dilakukan di dalam negeri sehingga meningkatkan nilai tambah,” katanya.

Dengan adanya pabrik hilirisasi, diharapkan produksi kelapa Indonesia tidak hanya diekspor dalam bentuk mentah, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tambah. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan petani.