Menteri Perhubungan: Pengembangan TOD Dukuh Atas Akan Pindahkan Patung Jenderal Sudirman

Pengembangan Kawasan Dukuh Atas Berorientasi Transit

JAKARTA – Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, mengungkapkan bahwa pihaknya membuka kemungkinan untuk memindahkan patung Jenderal Sudirman dalam rangka pengembangan kawasan berorientasi transit atau Transit-Oriented Development (TOD) di Dukuh Atas. Proyek ini direncanakan selesai pada tahun 2027 mendatang.

Menurut Dudy, rencana pemindahan patung tersebut akan dilakukan dengan mempertimbangkan kebutuhan pengembangan infrastruktur transportasi yang lebih efisien. “Pak Gub [Pramono Anung] menyampaikan adanya kemungkinan memindahkan patung Jenderal Sudirman dari sisi Selatan ke dekat daerah Thamrin,” ujarnya dalam sebuah media briefing.

Proyek TOD Dukuh Atas yang akan dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta ini memiliki desain melingkar serupa halte Cakra Selaras Wahana (CSW). Desain ini dirancang agar masyarakat dapat dengan mudah berpindah dari satu moda transportasi ke moda lainnya.

Kawasan TOD Dukuh Atas akan mengintegrasikan empat moda transportasi berbasis kereta, yaitu:

  • Moda Raya Terpadu (MRT)
  • Lintas Raya Terpadu (LRT)
  • Kereta Rel Listrik (KRL)
  • Kereta Bandara

Dengan integrasi ini, mobilitas masyarakat akan menjadi lebih nyaman dan efisien. Menurut Dudy, desain tersebut telah dipersiapkan oleh Pak Gub Pramono Anung.

Pendanaan dan Kemitraan

Pembiayaan proyek TOD Dukuh Atas, termasuk pemindahan patung Jenderal Sudirman, akan sepenuhnya ditangani oleh Pemprov DKI Jakarta dengan dukungan dari pihak swasta.

Selain itu, pemerintah Jepang melalui Ministry of Land, Infrastructure, Transport, and Tourism (MLIT) memberikan dana hibah Grant Studi kepada Urban Renaissance (UR) Agency untuk studi kelayakan teknis pedestrian deck Dukuh Atas.

Studi ini mencakup analisis alur pejalan kaki, aspek struktural, dan arsitektural. Ruang lingkup kerja sama juga mencakup analisis dari program Jabodetabek Urban Transportation Policy Integration Phase 3 (JUTPI-3), terkait skema pendanaan dan pengaturan kelembagaan pelaksanaan kawasan integrasi transportasi publik.

JUTPI-3 merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Koordinator bidang Ekonomi dan Japan International Cooperation Agency (JICA). Program ini fokus pada peningkatan kapasitas para pemangku kepentingan terkait pengembangan kawasan TOD.

Dukungan Pemerintah Pusat

Dudy menegaskan bahwa pemerintah pusat siap mendukung rencana Pemprov DKI dalam mewujudkan kawasan TOD di Dukuh Atas. Hal ini penting karena diperlukan arahan dan koordinasi lintas sektor terkait pengembangan pedestrian deck Dukuh Atas yang melintasi jalur kereta api Manggarai—Tanah Abang.

Selain itu, diperlukan koordinasi terkait integrasi moda transportasi umum melalui pedestrian deck. Dudy menjelaskan bahwa kawasan terintegrasi ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

Beberapa manfaat utama dari kawasan TOD Dukuh Atas antara lain:

  • Peningkatan signifikan dalam kualitas layanan transportasi massal, mulai dari frekuensi, keandalan, keselamatan, hingga kenyamanan.
  • Peningkatan konektivitas transportasi di kawasan Jakarta.
  • Efek lanjutan terhadap peningkatan nilai properti di kawasan strategis.
  • Mendorong investasi swasta dan menciptakan nilai ekonomi seperti lapangan kerja dan penghematan waktu.
  • Mencapai keberlanjutan finansial.

Dengan pengembangan kawasan TOD Dukuh Atas, diharapkan akan tercipta sistem transportasi yang lebih baik dan berkelanjutan, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *