Progres Pembangunan MRT Fase 2A Jakarta
JAKARTA – PT MRT Jakarta (Perseroda) terus memantau progres pembangunan MRT Fase 2A rute Bundaran HIāKota sesuai target yang telah ditetapkan. Dalam pengerjaannya, proyek ini dibagi menjadi tiga bagian yang sedang berjalan secara bertahap.
Bagian pertama dari proyek ini sudah mencapai tingkat progres sebesar 89,57%. Bagian ini meliputi tiga stasiun utama, yaitu Bundaran HI, Thamrin, dan Monas. Stasiun-stasiun tersebut akan menjadi yang pertama kali mulai beroperasi pada tahun 2027 mendatang.
Selanjutnya, bagian kedua proyek MRT Fase 2A telah mencapai progres sebesar 58,37%. Proses pengerjaan di bagian ini melibatkan dua stasiun, yaitu Harmoni dan Sawah Besar.
Sementara itu, bagian ketiga saat ini sedang dalam proses pengerjaan dengan tingkat progres sebesar 77,84%. Bagian ini mencakup stasiun Mangga Besar, Glodok, dan Kota.
Direktur Konstruksi MRT Jakarta, Weni Maulina, menyatakan bahwa bagian pertama dari proyek ini ditargetkan rampung dan siap beroperasi pada tahun 2027.
Ia menjelaskan bahwa rute hingga Monas akan dioperasikan lebih dulu, sementara rute hingga Kota akan dioperasikan pada tahun 2029. Dengan demikian, keseluruhan proyek diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar lima tahun.
Kapasitas Kereta dan Kepadatan Penumpang
Meskipun ada penambahan rute dan potensi peningkatan volume penumpang, MRT belum akan menambah jumlah kereta dalam waktu dekat. Direktur Operasi dan Pemeliharaan MRT, Mega Tarigan, memastikan bahwa kapasitas kereta masih mampu menampung penumpang melebihi rata-rata normal saat ini.
Menurut Mega, saat ini tingkat kepadatan kereta selama jam sibuk (peak hour) berada di kisaran 70%. Secara perhitungan, peningkatan kepadatan ini masih memungkinkan.
Ia menjelaskan bahwa saat ini MRT masih mampu menjaga standar load factor Dinas Perhubungan di level 6 pax per square meter atau 6 orang untuk setiap 1 meter persegi.
Namun, ke depannya, terdapat potensi peningkatan load factor demi menampung tambahan penumpang. Mega menyoroti fakta bahwa di Jepang, load factor yang ditetapkan adalah 8 pax per square meter atau 8 orang untuk setiap 1 meter persegi.
Karena kereta MRT Jakarta didesain menggunakan teknologi Jepang, ia menyatakan bahwa kemampuan untuk mencapai kepadatan 8 pax per square meter masih bisa dilakukan.
Rencana Penambahan Moda Transportasi
Meski secara kapasitas masih cukup, Mega tidak menampik bahwa peningkatan kepadatan dapat mengganggu kenyamanan pengguna.
Oleh karena itu, rencananya MRT akan menambah moda transportasi lagi pada tahun 2029, ketika rute Fase 2A selesai. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan penumpang yang semakin meningkat seiring perkembangan jaringan transportasi di Jakarta.