Preferensi musik banyak mencerminkan kepribadian kita, bukan? Ambil contoh, orang-orang yang lebih menyukai lagu-lagu klasik daripada musik modern. Psikologi menyarankan bahwa kelompok orang ini seringkali memiliki ciri-ciri khas tertentu.
Di dunia yang bergoyang mengikuti irama lagu-lagu kontemporer, orang-orang ini menemukan kenyamanan dalam lagu-lagu klasik yang abadi. Dan bukan hanya tentang musiknya; ini tentang apa yang pilihan itu mengungkapkan tentang mereka.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lima ciri khas yang sering ditemukan pada individu yang lebih memilih musik klasik.
Anggap saja ini sebagai eksplorasi yang menyenangkan tentang bagaimana selera musik kita terjalin dengan kepribadian dan pandangan dunia kita. Menarik bagaimana melodi klasik dapat mengisyaratkan campuran kualitas yang unik.
Dikutip dari geediting pada Jumat (8/8), mari kita simak!
1) Penggemar nostalgia
Ada peran penting dari nostalgia dalam pilihan musik kita. Mereka yang menyukai lagu-lagu lama sering memiliki rasa nostalgia yang kuat. Mereka menemukan kenyamanan dan keakraban dalam lagu-lagu yang membawa mereka kembali ke masa lalu yang lebih sederhana.
Melodi-melodi tersebut memicu kenangan, membangkitkan emosi, dan bahkan mungkin memberi mereka rasa keterikatan.
Yang menarik adalah bahwa kerinduan akan masa lalu ini sering kali terkait dengan sifat-sifat kepribadian tertentu.
Psikolog terkenal Carl Jung pernah berkata, “Di dalam setiap kekacauan terdapat kosmos, di dalam setiap ketidakteraturan terdapat tata tertib rahasia.”
Kutipan ini sangat cocok untuk para penggemar nostalgia. Mereka menemukan ‘kosmos’ mereka, ‘tatanan’ mereka di tengah ‘kekacauan’ kehidupan modern melalui lagu-lagu vintage ini.
Tampaknya ritme dan lirik musik lama berfungsi sebagai jangkar, pelabuhan aman di dunia yang serba cepat yang mereka jalani setiap hari.
Jadi, ketika Anda bertemu dengan penggemar musik lawas, ingatlah, Anda mungkin sedang berbicara dengan seseorang yang menghargai keindahan masa lalu dan menemukan ketenangan yang unik di sana.
Bukankah menarik bagaimana preferensi musik dapat mengungkapkan aspek-aspek mendalam dari kepribadian kita?
2) Pemikir Mendalam
Salah satu ciri unik yang saya perhatikan di kalangan penggemar musik oldies, termasuk diri saya sendiri, adalah kedalaman pemikiran.
Musik oldies sering kali mengandung pesan mendalam yang dibungkus dalam melodi abadi. Liriknya memicu pemikiran, mendorong pendengar untuk menggali makna yang terkandung di dalamnya.
Sebagai penggemar musik oldies, saya merasa kedalaman ini selaras dengan sifat introspektif saya.
Sigmund Freud pernah berkata, “Kata-kata memiliki kekuatan magis. Mereka dapat membawa kebahagiaan terbesar atau kesedihan terdalam.”
Ini tidak bisa lebih benar ketika kita memikirkan kekuatan lirik dalam musik oldies.
Bagi saya, dan banyak orang lain yang lebih memilih musik oldies daripada musik modern, lirik sangat penting. Mereka menceritakan kisah, membangkitkan emosi, dan memicu pemikiran.
Ini bukan hanya tentang irama yang menarik atau suara yang sedang tren; ini tentang narasi bermakna yang dibawa oleh lagu-lagu abadi ini.
Jadi, ketika Anda membahas lagu favorit The Beatles atau Elvis Presley dengan penggemar musik klasik, ingatlah bahwa Anda mungkin sedang berbicara dengan seseorang yang memiliki pemikiran mendalam dan menghargai keajaiban kata-kata serta kekuatan narasi.
3) Kecerdasan Emosional
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa beberapa orang tampaknya lebih mampu memahami dan mengelola emosi mereka dibandingkan orang lain?
Kecerdasan emosional ini sering menjadi ciri khas bagi mereka yang menyukai musik klasik.
Orang-orang ini tampaknya memiliki kemampuan alami untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengelola tidak hanya emosi mereka sendiri tetapi juga emosi orang-orang di sekitar mereka.
Melodi dan lirik dari masa lalu sering kali mengangkat emosi manusia yang murni, cinta, kehilangan, kebahagiaan, kesedihan, dengan cara yang terkadang diabaikan oleh musik modern.
Paparan terhadap spektrum emosi yang luas ini mungkin saja meningkatkan kecerdasan emosional mereka.
Albert Ellis, seorang psikolog terkenal, pernah berkata, “Tahun-tahun terbaik dalam hidup Anda adalah saat Anda memutuskan bahwa masalah Anda adalah masalah Anda sendiri. Anda tidak menyalahkan ibu Anda, lingkungan, atau presiden. Anda menyadari bahwa Anda mengendalikan nasib Anda sendiri.”
Ini mencerminkan kebijaksanaan bawaan para penggemar musik oldies: mereka tidak hanya merasakan emosi mereka; mereka memahaminya dan mengambil tanggung jawab atasnya.
Penggemar musik oldies tidak menghindari kebenaran emosional ini. Sebaliknya, mereka menerima dan memanfaatkannya sebagai alat untuk pertumbuhan pribadi.
Jadi, ketika Anda bertemu dengan penggemar musik oldies, Anda mungkin berinteraksi dengan seseorang yang memiliki pemahaman mendalam tentang lanskap emosional kehidupan.
4) Empati dan pemahaman
Sifat lain yang umum ditemukan pada penggemar musik klasik adalah empati. Empati, kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain, adalah sifat yang sering ditemukan pada orang yang lebih menyukai musik klasik daripada musik modern.
Mengapa hal ini mungkin terjadi? Baik, pikirkan tema-tema yang sering dieksplorasi dalam musik lama.
Lagu-lagu dari masa lalu sering kali mengangkat pengalaman manusia yang universal, cinta, patah hati, kebahagiaan, kesedihan – dan paparan ini dapat menumbuhkan rasa pemahaman dan empati yang lebih besar terhadap orang lain.
Dukungan terhadap ide ini, sebuah studi yang dilakukan oleh Southern Methodist University menemukan korelasi antara tingkat empati dan preferensi musik.
Studi tersebut menemukan bahwa orang yang memiliki skor empati tinggi cenderung lebih menyukai musik yang lebih lembut, mendalam, dan penuh emosi—ciri-ciri yang sering ditemukan dalam musik klasik.
Jadi, ketika Anda bertemu dengan penggemar musik lawas, Anda mungkin sedang berada di hadapan seseorang yang memiliki kedalaman pemahaman dan empati yang besar terhadap pengalaman dan perasaan orang lain.
5) Penghargaan terhadap keaslian
Berdasarkan pengalamanku, orang-orang yang menyukai musik lama seringkali memiliki penghargaan yang mendalam terhadap keaslian.
Di dunia yang dipenuhi tren yang datang dan pergi, mereka menemukan ketenangan dalam nuansa abadi dan autentik dari musik lawas.
Para penggemar musik ini sering menghargai keaslian dan keotentikan dalam hidup mereka, dan hal ini terlihat dari pilihan musik mereka.
Psikolog terkenal Abraham Maslow pernah berkata, “Yang diperlukan untuk mengubah seseorang adalah mengubah kesadarannya tentang dirinya sendiri.”
Kutipan ini resonan dengan penggemar musik oldies yang menghargai keaslian lagu-lagu ini. Mereka terhubung dengan emosi mentah dan cerita jujur yang diceritakan dalam lirik.
Jadi, apakah itu memutar piringan hitam Elvis Presley atau bersenandung bersama “Imagine” karya John Lennon, pengalaman autentik ini tampaknya beresonansi dengan penggemar musik oldies.
Seperti mereka mencari koneksi yang tidak terfilter dan autentik dengan diri mereka sendiri serta dunia di sekitar mereka melalui lagu-lagu abadi ini.
Berikutnya, ketika Anda bertemu dengan penggemar musik klasik, ingatlah bahwa Anda mungkin berinteraksi dengan seseorang yang menghargai keaslian dan keunikan.