Pasar Obligasi RI Tetap Kuat, Berpotensi Naik Sepanjang 2025

Tren Peningkatan Pasar Obligasi Indonesia di Tahun 2025

JAKARTA – Pasar obligasi Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Berdasarkan data yang dirangkum oleh PT Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), indeks pasar obligasi Indonesia, yaitu Indonesia Composite Bond Index (ICBI), mencapai level 428,60 pada tanggal 25 September 2025.

Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 9,15% sejak awal tahun dan kenaikan sebesar 0,70% sejak awal bulan September.

Salvian Fernando, Kepala Departemen Riset dan Informasi Pasar PHRI, menyatakan bahwa tahun ini memang menjadi tahun yang sangat menguntungkan bagi pasar obligasi. Hal ini terlihat dari berbagai indikator ekonomi yang menunjukkan adanya optimisme di kalangan pelaku pasar.

Perbandingan Antara Obligasi Korporasi dan Pemerintah

Selain itu, jika dilihat dari indeks INDOBeX, obligasi korporasi memiliki total return yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi pemerintah.

Total return obligasi pemerintah telah meningkat sebesar 9,90% secara year to date (YTD). Sementara itu, obligasi korporasi mencatatkan kenaikan sebesar 9,90% YTD dan 1,04% month to date (MTD) dengan level 500,76.

Salvia, yang juga merupakan ahli di bidang riset pasar, memperkirakan bahwa hingga akhir September, total return obligasi korporasi secara YTD sudah melebihi 10%. Ini menunjukkan bahwa investasi dalam obligasi korporasi semakin diminati oleh para investor.

Sektor Perbankan sebagai Penggerak Utama

Sektor perbankan tetap menjadi salah satu sektor utama yang mendorong pertumbuhan pasar obligasi pemerintah. Data PHEI menunjukkan bahwa kepemilikan obligasi pemerintah oleh sektor perbankan meningkat menjadi 21,16% pada 25 September, naik dari 17,93% pada awal tahun ini.

Di sisi lain, kepemilikan oleh Bank Indonesia (BI) justru mengalami penurunan, turun menjadi 24,19% dari 26,25% pada awal tahun.

Penurunan Yield Obligasi Pemerintah

Dalam konteks yield atau imbal hasil obligasi pemerintah, Salvian Fernando melihat adanya penurunan yield di seluruh tenor pada 25 September 2025.

Dari data tersebut, yield obligasi pemerintah dengan tenor pendek (kurang dari 5 tahun) telah turun sebesar 180,58 basis poin YTD ke tingkat 5,143. Untuk tenor medium (5–7 tahun), yield turun sebesar 119,77 bps YTD menjadi 5,82. Sementara itu, untuk tenor panjang (lebih dari 7 tahun), yield turun sebesar 33,64 bps YTD ke tingkat 6,76.

Menurut Salvian, penurunan yield ini mencerminkan adanya optimisme dari pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi dalam jangka pendek. Hal ini menunjukkan bahwa pasar cenderung percaya bahwa stabilitas ekonomi akan terjaga dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, tahun 2025 membawa tren positif bagi pasar obligasi Indonesia. Baik obligasi pemerintah maupun korporasi menunjukkan kenaikan yang signifikan, didukung oleh berbagai faktor seperti penurunan yield dan meningkatnya minat investor.

Sektor perbankan tetap menjadi penggerak utama, sementara optimisme pasar terhadap kondisi ekonomi tampaknya menjadi dasar dari pertumbuhan yang terjadi saat ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *